Bojonegoro perkenalkan batik "Sukmaswasti" di Fashion Etnik Festival

Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Bojonegoro memperkenalkan batik motif baru bernama Sukmaswasti dalam ajang Fashion Etnik Festival 2025 yang mengusung tema "Merajuk Harmoni Wastra ...

Bojonegoro perkenalkan batik

Bojonegoro (ANTARA) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Bojonegoro memperkenalkan batik motif baru bernama Sukmaswasti dalam ajang Fashion Etnik Festival 2025 yang mengusung tema "Merajuk Harmoni Wastra Nusantara".Ketua Dekranasda Kabupaten Bojonegoro, Dian Adiyanti Sukmadewi, saat dikonfirmasi di Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis mengatakan bahwa batik Sukmaswasti merupakan sebuah kreasi dan inspirasi pembatik muda, Seto, di Kecamatan Temayang, yang dituangkan menjadi sebuah karya motif baru."Motifnya batik tulis kupu-kupu, dimulai dari membuat pola, kemudian dibatik, direndam dan dijemur. Jadilah motif Sukmaswasti," kata Dian.Menurut Dian, batik motif baru yang ditampilkan dalam ajang tersebut menjadi simbol identitas dan tradisi pertiwi yang memadukan tata busana, serta gaya daerah dengan nilai filosofis dan bagian dimensi budaya negeri.Selain itu, lanjutnya, pada ajang yang digelar di Dyandra Convention Center Surabaya, Jawa Timur tersebut juga sekaligus menjadi wadah untuk memperkenalkan kreasi desainer muda yang ada di wilayah Jawa Timur."Peragaan busana apik khas Jawa Timuran yang melibatkan desainer-desainer muda tersebut menjadi nilai positif," jelasnya.Ia menambahkan, Dekranasda Bojonegoro berupaya untuk memperhatikan keberadaan para pelaku ekonomi kreatif untuk Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar bisa naik kelas dan membesarkan skala bisnis yang digelutinya.Keikutsertaan pada ajang tersebut, merupakan salah satu upaya Dekranasda Bojonegoro untuk memperluas akses pasar dan memperkenalkan hasil produksi pelaku ekonomi kreatif. Ada empat wilayah yang mengikuti ajang tersebut, yakni Bojonegoro, Lamongan, Pasuruan, dan Sidoarjo untuk mempromosikan wastra khas daerah masing-masing.Saat ini, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro juga telah bekerja sama dengan Etnic Nusantara (Etnura) yang merupakan penyelenggara ajang tersebut, untuk memberikan pelatihan bagi calon-calon desainer di wilayah setempat.Pelatihan tersebut, merupakan bentuk sinergisitas antara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja, serta pembatik Bojonegoro."Sehingga pada kesempatan ini Bojonegoro bisa tampil di acara fesyen show tingkat Jawa Timur," terangnya.Dalam kesempatan itu, Ketua Etnura, Yusi Martha mengatakan bahwa ajang tahunan tersebut, selain menampilkan peragaan busana khas daerah, juga merupakan wadah untuk memberikan ruang bagi para calon desainer muda, khususnya di Jawa Timur."Tujuannya mempromosikan desainer-desainer muda bisa sampai tingkat provinsi maupun Internasional. Semoga ke depan semakin besar dan bisa menjadi satu contoh bagi para desainer-desainer muda," katanya.Penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mendukung semua produksi, usaha, ekosistem yang membawa kelestarian budaya."Pemprov Jatim tentu ingin menjadi bagian segala sesuatu yang dilakukan oleh pengusaha, mitra-mitra untuk melestarikan budaya nusantara," kata Adhy.