Zulhas gandeng Mendagri agar libatkan bupati awasi penyerapan gabah
Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menggandeng Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito ...
![Zulhas gandeng Mendagri agar libatkan bupati awasi penyerapan gabah](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2025/02/13/F58F65A7-348F-4F99-999F-11C73DCCED5F.jpeg)
Pak Mendagri, tadi kita sudah minta bantuan beliau untuk menggerakkan nanti para bupati agar (mengawasi harga gabah saat panen raya), apa istilahnya itu ya? Harus dimandori
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menggandeng Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian agar melibatkan bupati yang ada di seluruh Indonesia untuk mengawasi panen raya sehingga bisa mengoptimalkan penyerapan gabah petani.
Zulhas di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa dirinya telah meminta hal itu kepada Mendagri dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) terkait penyerapan gabah yang turut dihadiri Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, Wamen BUMN Kartiko Wirjoatmodjo, dan Direktur Utama Perum Bulog Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya di Kantor Kemenko Bidang Pangan.
"Pak Mendagri, tadi kita sudah minta bantuan beliau untuk menggerakkan nanti para bupati agar (mengawasi harga gabah saat panen raya), apa istilahnya itu ya? Harus dimandori," kata Zulhas dalam jumpa pers seusai rapat tersebut.
Dia meminta Menteri Dalam Negeri untuk menggerakkan para bupati seluruh Indonesia agar rutin melakukan pengawasan harga gabah di daerah masing-masing.
"Jadi selama tiga bulan ini bupati akan diminta rapat dengan camat dan kades (kepala desa) tiap minggu. Seperti Pak Mendagri rapat mengenai inflasi tiap minggu," ucap Zulhas.
Lebih lanjut dia menuturkan bahwa kepala daerah nantinya melakukan rapat koordinasi di tingkat daerah masing-masing untuk menjaga harga gabah sesuai dengan ketentuan pemerintah Rp6.500 per kilogram.
"Ini ditularkan ilmunya kepada bupati, agar bupati rapat dengan camat dan kades memonitor panen raya sampai April (2025) ini, tiap minggu rapat memandori apa yang akan dikerjakan atau ada masalah apapun termasuk harga gabah dan sebagainya," tutur Zulhas.
Dalam kesempatan itu, Zulhas menegaskan bahwa Perum Bulog harus mampu menyerap 2 juta ton lebih beras dalam negeri hingga April 2025 untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di Indonesia.
Penyerapan gabah setara beras akan dilakukan secara bertahap pada bulan Februari, Maret, hingga April 2025 sesuai dengan target yang telah ditentukan pemerintah untuk memastikan kestabilan stok beras.
Menurut dia, puncak musim panen raya akan terjadi pada Maret dan April, namun penyerapan gabah sudah harus dimulai sejak Februari untuk menghindari keterlambatan dan kekurangan pasokan.
Pemerintah telah menetapkan harga Gabah Kering Panen (GKP) yang harus diterima oleh Perum Bulog, yaitu Rp6.500 per kilogram.
Selain itu, dalam menjaga harga gabah tetap berada di angka Rp6.500 per kg, Menko Pangan juga meminta agar Kementerian Pertanian turut melakukan pengawasan hingga ke pelosok-pelosok.
"Mentan tentu akan memonitor dengan seluruh aparatnya sampai ke pelosok-pelosok. Pak (Wamen) BUMN juga akan mengawasi (Perum Bulog)," kata Zulhas.
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025