SPAB BPBD Jatim 2025 sasar sepuluh daerah
Kegiatan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur tahun 2025 menyasar sebanyak sepuluh daerah untuk mengantisipasi potensi bencana di daerah tersebut.Kepala Pelaksana ...
![SPAB BPBD Jatim 2025 sasar sepuluh daerah](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2025/02/13/1001786401.jpg)
Mojokerto (ANTARA) - Kegiatan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur tahun 2025 menyasar sebanyak sepuluh daerah untuk mengantisipasi potensi bencana di daerah tersebut.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim Gatot Soebroto menghadiri dan membuka langsung kegiatan SPAB di SMKN 1 Pungging, Kabupaten Mojokerto, Kamis.
"Terdapat 14 potensi bencana di Jatim, seperti, banjir, banjir bandang, longsor, gempa bumi, tsunami, angin puting beliung, erupsi gunung api dan beberapa jenis bencana lainnya," katanya.
Dari 14 potensi itu, mayoritas juga terjadi di wilayah Kabupaten Mojokerto, tidak terkecuali di wilayah Kecamatan Pungging.
"Untuk mengantisipasi terjadinya bencana itu, diperlukan upaya peningkatan kapasitas masyarakat, melalui pelatihan dan sosialisasi, seperti, pelaksanaan SPAB kali ini," ujarnya.
Dengan pelaksanaan SPAB, lanjut dia, warga sekolah, baik dari kalangan guru, siswa maupun petugas keamanan sekolah, diharapkan bisa mengerti langkah mitigasi yang harus dilakukan saat terjadi bencana.
"Siapa, berbuat apa, itu penting diketahui . Maka, kenali ancamannya, siapkan strateginya, kurangi risikonya dan siap untuk selamat," ujarnya.
Anggota Komisi E DPRD Jatim Suwandi Firdaus yang hadir dalam kegiatan tersebut mengapresiasi kegiatan SPAB yang menyasar para warga sekolah ini.
Ia menjelaskan, pelaksanaan SPAB ini sangat penting bagi para siswa untuk mengenali berbagai ragam bencana dan upaya penanganannya.
"Kami sangat mendukung upaya kesiapsiagaan bagi para siswa ini dan kami juga berharap kegiatan ini bisa terus dilakukan setiap tahun," tuturnya.
Selain di Mojokerto, pada hari ini juga dilangsungkan kegiatan yang sama di Sekolah Luar Biasa (SLB) Muhammadiyah Jombang.
Sebelumnya, kegiatan SPAB juga telah dilangsungkan di Kabupaten Jember, Kabupaten Malang, Blitar, Ponorogo dan Trenggalek.
Di setiap lokasi, pelaksanaan SPAB berlangsung selama dua hari, dengan penyampaian materi di dalam dan di luar kelas.
Selain materi tentang SPAB dan pengenalan potensi bencana melalui Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena), kegiatan ini juga ditandai dengan simulasi evakuasi bencana gempa bumi dan pemadaman api.
Selain itu, juga dilakukan penyerahan rambu titik kumpul, rambu jalur evakuasi, poster kebencanaan, majalah tangguh dan buku saku pengenalan bencana.