621 Calon Jamaah Haji Pontianak Jalani Tes Kebugaran
REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Sebanyak 621 calon jamaah haji (calhaj) Kota Pontianak, Kalimantan Barat menjalani pengukuran atau tes kebugaran yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat. "Tes kebugaran ini menjadi bagian dari rangkaian...
![621 Calon Jamaah Haji Pontianak Jalani Tes Kebugaran](https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/jamaah-calon-haji-masuk-ke-dalam-bus-usai-acara_220614195402-103.jpg)
REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Sebanyak 621 calon jamaah haji (calhaj) Kota Pontianak, Kalimantan Barat menjalani pengukuran atau tes kebugaran yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.
"Tes kebugaran ini menjadi bagian dari rangkaian beberapa proses yang harus dijalani oleh jamaah calon haji Kota Pontianak pada 1446 H atau 2025," ujar Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Pontianak Dayang Yuliani di Asrama Haji Pontianak, Kamis (13/2/2025).
Ia menjelaskan adapun tujuan tes kebugaran untuk memastikan kebugaran jasmani calhaj sebelum berangkat ke tanah suci.
"Tes kebugaran kesehatan calon jamaah haji atau spesifiknya tes kebugaran kesehatan jantung dan paru," kata dia.
Menurutnya, tes kebugaran dilakukan setelah jamaah melakukan pemeriksaan kesehatan di puskesmas tahap 1 dan 2. "Jadi setelah pemeriksaan kesehatan di puskesmas tahap 1 dan tahap 2 dilanjutkan tes kebugaran ini," ujar dia.
Tes kebugaran yang dilakukan, di antaranya lari cepat atau jogging dengan jarak tempuh 1,6 Km.
"Kita berharap dengan adanya kegiatan ini calon jamaah haji dapat mempertahankan kebugaran mereka dan melakukan latihan mandiri di rumah," ujar dia.
Kepala Dinkes Kota Pontianak Saptiko menjelaskan memiliki dua tugas utama terkait persiapan ini. Tugas pertama adalah melakukan pemeriksaan kesehatan untuk menentukan apakah jamaah calon haji memenuhi syarat istitha’ah, yaitu mampu secara fisik dan kesehatan untuk melaksanakan ibadah haji.
“Tugas kedua adalah melakukan pembinaan kesehatan bagi calon jamaah haji agar mereka dapat berangkat haji dalam kondisi sehat dan bugar,” ujar dia.
Menurut Saptiko, apabila dari hasil pemeriksaan ditemukan jamaah yang kebugarannya kurang, maka pihaknya akan melakukan pembinaan lebih lanjut. Hal ini dinilai penting karena ibadah haji memerlukan kondisi fisik yang prima.
Pembinaan kesehatan ini mencakup berbagai upaya, termasuk mendorong meningkatkan aktivitas fisik dan olahraga secara rutin.
“Langkah ini diharapkan dapat membantu jamaah calon haji mencapai tingkat kebugaran yang optimal sebelum keberangkatan,” kata dia.
Salah satu calon haji, Adiyansyah menyebut kegiatan tersebut sangat baik untuk mengetahui kondisi tubuh sebelum menunaikan ibadah haji.
"Ini sangat baik sekali untuk mengetahui sejauh mana kebugaran kita. Kan ini preventif, pencegahan terjadinya satu lain hal nanti sewaktu di Makkah ataupun di Madinah," katanya.
sumber : Antara