BPS Jayawijaya sarankan operasi pasar guna tekan inflasi
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan menyarankan tim pengendali inflasi daerah ...
Wamena (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan menyarankan tim pengendali inflasi daerah (TPID) Kabupaten Jayawijaya dan Provinsi Papua Pegunungan lebih meningkatkan operasi pasar guna menekan inflasi.
"Hal ini menyusul inflasi Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan
pada Januari 2025 mencapai 4,55 persen, tertinggi di
Indonesia," kata Kepala BPS Kabupaten Jayawijaya Arther L
Purmiasa di Wamena, Senin.
Ia mengatakan dari 38 provinsi di Indonesia, Provinsi Papua Pegunungan tertinggi dengan inflasi sebesar Rp4,55 persen.
“Tingginya inflasi disumbangkan oleh beberapa komoditas, yakni makanan, minuman dan tembakau,” katanya.
Menurut Arther, upaya dukungan harus dilakukan antara TPID Kabupaten Jayawijaya dan TPID Provinsi Papua Pegunungan dalam mengendalikan inflasi.
“Kami butuhkan peran nyata dan aktif dari Pemkab Jayawijaya dan Pemprov Papua Pegunungan dengan berbagai kebijakan dan kegiatan operasi pasar yang harus rutin dilakukan,” ujarnya.
Dia menjelaskan solusi untuk pengendalian inflasi di Papua Pegunungan khususnya Jayawijaya adalah dukungan sarana dan prasarana transportasi antara Jayapura-Wamena.
“Jalan Jayapura-Wamena harus mulus supaya menjadi salah satu solusi dalam pengendalian inflasi di Papua Pegunungan,” katanya.
Dia menambahkan saat ini bahan pokok di Papua Pegunungan masih mengandalkan transportasi udara yang dianggap memegang peranan penting.
“Langkah nyata diperlukan untuk mengontrol berbagai harga di pasar Wamena, Kabupaten Jayawijaya,” ujarnya.
Dia menyadari Wamena, Kabupaten Jayawijaya menjadi kota niaga, sementara tujuh kabupaten lain cara perhitungannya menggunakan indeks perkembangan harga atau IPH.
“IPH ini dari masing-masing kabupaten itu sendiri yang mencatat harga-harga kemudian dilaporkan ke Kemendagri untuk melaporkan perkembangan IPH di setiap minggu atau bulan berjalan,” katanya.
Pewarta: Yudhi Efendi
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2025