Bulog Banyumas mulai serap gabah hasil panen mengacu HPP terbaru

Perum Bulog Cabang Banyumas mulai menyerap gabah hasil panen petani di wilayah eks Keresidenan Banyumas, Jawa Tengah ...

Bulog Banyumas mulai serap gabah hasil panen mengacu HPP terbaru

Purwokerto (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Banyumas mulai menyerap gabah hasil panen petani di wilayah eks Keresidenan Banyumas, Jawa Tengah dengan mengacu pada harga pembelian pemerintah (HPP) terbaru, yakni dari Rp6.000 menjadi Rp6.500 per kilogram.

Pemimpin Perum Bulog Cabang Banyumas Prawoko Setyo Aji di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis mengatakan mereka mulai menyerap gabah hasil panen petani di wilayah eks Keresidenan Banyumas, Jawa Tengah, yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara dengan mengacu pada HPP terbaru.

"Saat ini memang belum memasuki masa panen raya, namun di beberapa wilayah sudah ada yang panen. Masa panen raya diprediksi berlangsung pada akhir Februari hingga April," katanya.

Bahkan, kata dia, pihaknya kini telah menyerap gabah dan beras hasil panen petani sebanyak 644 ton (setara beras).

Penyerapan itu menggunakan HPP terbaru berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 14 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.

Pihaknya termasuk mitra diperintahkan membeli gabah kering panen (GKP) secara langsung dari petani dengan harga sebesar Rp6.500 per kilogram.

"Dengan adanya Keputusan Kepala Bapanas terbaru (Keputusan Nomor 14 Tahun 2025, red.) itu, aturan rafaksi harga gabah tidak diberlakukan lagi, sehingga kami membeli GKP dari petani dengan satu harga, yakni sebesar Rp6.500 per kilogram," katanya menjelaskan.

Ia mengharapkan dengan adanya kebijakan tersebut, penyerapan gabah hasil panen petani bisa berjalan optimal dan petani pun makin bersemangat untuk menjual hasil panen ke Bulog Banyumas.

Apalagi pihaknya pada 2025 ditargetkan menyerap sekitar 88.000 ton setara beras guna memenuhi kebutuhan cadangan pangan pemerintah.

Ia optimistis target tersebut dapat tercapai karena telah melakukan berbagai persiapan seperti menyosialisasikan HPP terbaru kepada petani serta menyiapkan delapan Kompleks Pergudangan Bulog Cabang Banyumas.

Menurutnya bahwa delapan Kompleks Pergudangan Bulog Cabang Banyumas secara keseluruhan berkapasitas 68.000 ton sebagai pusat informasi penyerapan gabah dan beras maupun tempat penyimpanan cadangan pangan pemerintah tersebut.

Pihaknya juga menggandeng gabungan kelompok tani maupun penggilingan padi sebagai mitra kerja Bulog Banyumas, pemerintah daerah khususnya dinas pertanian setempat, Babinsa (TNI Angkatan Darat),) dan pendamping dari Perum Bulog Kantor Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menyerap gabah hasil panen petani.

"Sampai saat ini sudah ada 82 mitra kerja, namun kami masih membuka kesempatan bagi gabungan kelompok tani dan sebagainya untuk menjadi mitra. Bagi yang berminat bisa menghubungi kompleks pergudangan terdekat atau datang langsung ke Kantor Perum Bulog Cabang Banyumas di Purwokerto," kata Prawoko.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2025