Sekjen PBB, Antonio Guterres Peringatkan Donald Trump untuk Menghindari Pembersihan Etnis di Gaza

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengatakan kepada Presiden Donald Trump pada hari Rabu untuk hindari pembersihan etnis

Sekjen PBB, Antonio Guterres Peringatkan Donald Trump untuk Menghindari Pembersihan Etnis di Gaza

Sekjen PBB Peringatkan untuk Menghindari Pembersihan Etnis di , Jangan Perburuk Masalah

TRIBUNNEWS.COM- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan kepada Presiden pada hari Rabu untuk menghindari di .

Setelah pemimpin AS tersebut mengusulkan agar warga Palestina diusir dan Amerika Serikat mengambil alih daerah kantong yang dilanda perang tersebut.

"Dalam mencari solusi, kita tidak boleh memperburuk masalah. Sangat penting untuk tetap setia pada dasar hukum internasional. Sangat penting untuk menghindari segala bentuk ," kata Guterres dalam pertemuan komite PBB yang telah direncanakan sebelumnya.

"Kita harus menegaskan kembali solusi dua negara," katanya.

Sekretaris Jenderal PBB mengatakan solusi tidak boleh "memperburuk masalah" saat ia menanggapi usulan Presiden AS untuk menduduki .

Meskipun Guterres tidak menyebutkan Trump atau usulannya mengenai selama pidatonya di hadapan Komite tentang Pelaksanaan Hak-Hak yang Tidak Dapat Dicabut dari Rakyat Palestina, juru bicaranya Stephane Dujarric mengatakan kepada wartawan sebelumnya bahwa akan menjadi "asumsi yang adil" untuk memandang pernyataan Guterres sebagai sebuah tanggapan.

Sebelumnya pada hari Rabu Guterres juga berbicara dengan Raja Yordania Abdullah tentang situasi di kawasan itu, kata Dujarric.

Perserikatan Bangsa-Bangsa telah lama mendukung visi dua negara yang hidup berdampingan dalam batas-batas yang aman dan diakui. 

Palestina menginginkan sebuah negara di Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur , semua wilayah yang diduduki secara ilegal oleh Israel sejak 1967.

"Setiap perdamaian yang langgeng akan memerlukan kemajuan yang nyata, tidak dapat diubah, dan permanen menuju solusi dua negara, diakhirinya pendudukan, dan didirikannya negara Palestina yang merdeka, dengan sebagai bagian integralnya," kata Guterres.

"Negara Palestina yang layak dan berdaulat, yang hidup berdampingan secara damai dan aman dengan Israel adalah satu-satunya solusi berkelanjutan bagi stabilitas Timur Tengah," katanya.

Israel menarik tentara dan pemukim dari pada tahun 2005. 

Wilayah tersebut telah dikuasai oleh Hamas sejak tahun 2007 tetapi masih dianggap berada di bawah pendudukan Israel oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Israel dan Mesir mengendalikan akses.

 

SUMBER: THE NEW ARAB