ICMI: Jika Palestina Merdeka, Realokasi Tidak Diperlukan dan AS Tak Perlu Ambil Alih Gaza
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --Menanggapi pengumuman Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang hendak menduduki Gaza dan merealokasi warga Palestina keluar dari wilayah itu, Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) menolak keras rencana...
Ribuan pengungsi Palestina tiba di Jalur Gaza utara menyusul mundurnya tentara Israel, Senin, 27 Januari 2025.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --Menanggapi pengumuman Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang hendak menduduki dan merealokasi warga keluar dari wilayah itu, Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) menolak keras rencana iti. Wacana rencana realokasi itu tidak diperlukan lagi dan Amerika Serikat tak perlu meneruskan niat mengambil alih Gaza karena akan menimbulkan konstelasi konflik lebih luas.
“Sikap terhadap masalah kolonialisasi atas Palestina jelas ditegaskan dalam Silaknas ICMI Desember 2024 lalu, ICMI akan terus konsisten mendukung dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina, sehingga jika Palestina diberikan kemerdekaan rencana realokasi jelas tidak relevan dan tidak diperlukan lagi AS. Karenanya wacana yang diungkapkan Trump jelas bertolak belakang dengan sikap ICMI dan kita jelas menolak keras wacana itu,” kata Wakil Ketua ICMI Bidang Hukum dan Hubungan Internasional, Andi Anzhar Cakra Wijaya dalam siaran tertulisnya kepada media, Kamis (6/2/2025).
Menurut Andi, Indonesia akan selalu terbuka untuk warga palestina sebagai bentuk dukungan kongkrit kepada Bangsa Palestina. Namun dalam konteks realokasi, penduduk Gaza, Palestina tidak boleh direalokasi atau dipindahkan dari tempat tinggalnya saat ini sebab upaya pemindahan itu sama saja dengan pengusiran warga Gaza dari kampung halamannya.
“Apabila penduduk setempat dipindahkan, hal itu menjadi penguat dan pembenaran atas tindakan Israel yang selama ini menjajah Gaza dan wilayah sekitarnya di Palestina termasuk genosida atas lebih dari 42.000 orang di Gaza,” terang Andi.
Selain itu menurutnya, upaya AS untuk menduduki dan mengambil alih kedaulatan Gaza sama saja membuka peluang terbukanya front peperangan baru yang skalanya lebih luas hingga ke wilayah AS.
“Deklarasi Trump sama saja pengumuman membuka medan perang baru, yang semula hanya terkonsentrasi di Timur Tengah, akan meluas hingga ke wilayah AS sendiri. Memangnya siapa yang rela tanahnya diambil alih bangsa lain begitu saja?” kata Andi.
Ia juga mempertanyakan, mengapa harus Penduduk Gaza saja yang direlokasi keluar Gaza dan bukan penduduk Israel yang direlokasi ke Amerika Serikat mengingat infrastruktur di Israel juga sama-sama hancur oleh peperangan.
“Dari hal ini saja sudah jelas, bahwa rencana Trump hanya akan menguntungkan pihak penjajah Israel dan merugikan hak-hak penduduk Gaza dan Palestina,” pungkas Andi.
ICMI akan selalu hadir untuk memberikan solusi dan kontribusi terbaik bagi bangsa Indonesia. ICMI yang berlandaskan ke-Islaman dan ke-Indonesiaan berbasis kecendekiaan akan selalu berperan aktif mendorong kebaikan untuk bangsa dan negara.