Cerita Taubatnya Eks Napi Teroris Simpatisan ISIS di Sorong, Kini Berbisnis Minuman Kekinian

Ahmad Bofan, mantan napi teroris, kini sukses berbisnis minuman di Sorong. Berikut kisah lengkap dari mantan simpatisan State of Iraq and Syria (ISIS)

Cerita Taubatnya Eks Napi Teroris Simpatisan ISIS di Sorong, Kini Berbisnis Minuman Kekinian

TRIBUNNEWS.COM, - Ahmad Bofan, seorang mantan narapidana terorisme berusia 27 tahun, kini menjalani hidup baru sebagai wirausaha di Kota , Papua Barat.

Setelah terjerat kasus radikalisasi dan dijatuhi hukuman penjara, Bofan berhasil bangkit dengan membuka usaha minuman segar bernama Slow Drink.

Bofan ditangkap pada tahun 2017 karena keterlibatannya sebagai simpatisan organisasi terlarang Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Ia terlibat dalam penyebaran video dukungan terhadap gerakan tersebut, yang mengantarkannya ke balik jeruji besi.

Baca juga:

Meskipun divonis satu tahun penjara, ia hanya menjalani hukuman selama delapan bulan di Lapas Kelas IIB .

Selama masa tahanan, Bofan mengaku mendapatkan banyak pelajaran hidup dan menyadari kesalahannya.

Setelah bebas, Bofan memutuskan untuk menikah dan memulai hidup baru.

"Dorongan dari keluarga dan pasangan hidup saya membuat saya bertekad untuk meninggalkan masa lalu," ungkap Bofan.

Usaha Minuman Slow Drink

Dengan dukungan dari istrinya, Bofan memulai bisnis minuman meskipun persaingan cukup ketat.

"Kualitas harus dijaga. Itu kunci utama saya bisa tetap konsisten hingga sekarang," tegasnya.

Saat ini, ia memiliki dua outlet Slow Drink di lokasi strategis, yakni di KM 10 dekat lampu merah dan KM 9 depan PLTD Klasaman.

Omzet yang diraih dari kedua outlet tersebut mencapai Rp3 juta per hari saat cuaca baik, dan berkisar antara Rp1,8 juta hingga Rp2 juta saat hujan.

Harga varian minuman yang dijajakan berkisar antara Rp5.000 hingga Rp10.000, dengan produk andalan seperti Milo dan es teh yang menjadi favorit pelanggan.

Baca juga:

Rencana Masa Depan

Bofan memastikan semua minuman yang dijualnya dibuat dengan bahan berkualitas, namun tetap terjangkau untuk semua kalangan.