Dinkes Situbondo catat ada 16 kasus DBD pada awal tahun 2025
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur (Jatim), mencatat jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada awal tahun 2025 sebanyak 16 kasus yang tersebar di sejumlah kecamatan.Kepala Dinkes Kabupaten Situbondo ...
Situbondo (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur (Jatim), mencatat jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada awal tahun 2025 sebanyak 16 kasus yang tersebar di sejumlah kecamatan.Kepala Dinkes Kabupaten Situbondo Sandy Hendrayono di Situbondo, Kamis, mengemukakan 16 kasus DBD akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti itu terjadi pada periode 1-22 Januari 2025."Alhamdulillah kasus DBD pada awal tahun 2025 yang tercatat 16 kasus, ini menurun dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama sebanyak 33 kasus," ujarnya.Baca juga: Menurut Sandy Hendrayono, tren kasus DBD tahun ini mengalami penurunan karena sebagian besar masyarakat desa sudah mulai memiliki kesadaran pentingnya menjaga kebersihan di lingkungan rumah, khususnya pada musim hujan karena nyamuk Aedes aegypti sangat cepat berkembang biak.Ia menjelaskan siklus DBD muncul pada saat musim hujan karena banyak genangan air dari sisa air hujan yang berpotensi bertelur dan berkembang biak."Oleh karena itu kami meminta kepada masyarakat melakukan 3M Plus, yakni menguras, mengubur, dan menutup, serta abatesasi. Dengan langkah ini bisa mengurangi berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti," tutur Sandy Hendrayono.Ia menambahkan selama ini petugas Dinas Kesehatan hingga puskesmas melakukan langkah kewaspadaan demam berdarah dan seluruh puskesmas wajib melaksanakan kegiatan promotif atau edukasi siaran keliling terkait kewaspadaan DBD, termasuk melakukan penyebaran Abate dan melaporkan segera bila ada pasien terduga DBD."Kami dari Dinas kesehatan juga telah menyiapkan ketersediaan logistik, meliputi larvasida atau Abate, insektisida, dan reagen pemeriksaan DBD dalam jumlah cukup," kata Sandy.