Dispangtan Kota Malang Gelar Vaksinasi untuk Pengendalian PMK pada Ternak
Dispangtan Kota Malang Gelar Vaksinasi untuk Pengendalian PMK pada Ternak. ????Dispangtan Kota Malang menggelar vaksinasi PMK untuk pengendalian penyakit pada ternak. Kasus PMK di Malang sudah terkendali berkat vaksinasi dan perawatan intensif -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Malang (beritajatim.com) – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang terus melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak sebagai upaya pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Penyakit ini menyerang hewan berkuku genap seperti sapi, kambing, dan domba, menyebabkan luka di mulut serta kaki, yang berdampak pada kesehatan dan produktivitas ternak.
PMK diketahui menunjukkan gejala seperti produksi air liur berlebih, luka dan lepuh di area mulut, lidah, serta gusi, pincang akibat kulit teracak yang rusak, hingga demam dan penurunan nafsu makan.
Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi, menegaskan bahwa vaksinasi menjadi langkah mitigasi utama agar gejala PMK tidak muncul. “Saat ini sudah nihil. Januari kemarin sempat ada 18 kasus, alhamdulillah sudah sembuh karena ada proses pengobatan dan perawatan,” ujar Slamet, Kamis (13/2/2025).
Vaksinasi dan Upaya Pencegahan PMK
Dispangtan Kota Malang mendapatkan pasokan vaksin dari Kementerian Pertanian dan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Pada Januari 2025, sebanyak 200 dosis vaksin PMK telah dialokasikan, sementara pada Februari mendapatkan tambahan 600 dosis untuk vaksin kedua dan booster.
“Jadi untuk bulan ini ada alokasi dari Kementan 200 dosis, dan dari Dinas Peternakan Provinsi Jatim 400 dosis. Kami distribusikan ke seluruh kelurahan yang ada ternaknya. Langkah mitigasi lainnya selain vaksinasi adalah menyuplai vitamin, obat cacing, dan disinfektan gratis ke seluruh peternak di Kota Malang,” jelas Slamet.
Selain vaksinasi, Dispangtan juga aktif memberikan sosialisasi kepada para peternak, baik secara langsung maupun melalui media sosial. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi dan langkah-langkah pencegahan PMK.
“Kami juga masih menerima pasokan dari daerah lain. Namun ternak yang masuk dan keluar harus menyertakan surat keterangan kesehatan hewan dari dinas setempat,” tambahnya. [luc/suf]