Dukung Literasi dan Pemberdayaan Desa, UBSI Kampus Pontianak Siapkan BSI Explore 2025

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kembali menyalakan obor semangat pendidikan dan pemberdayaan desa, Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Pontianak menggandeng Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Kampung Baca Tanjung Saleh untuk menyelenggarakan Explore 2025. Inisiatif ini dirancang untuk menanamkan nilai literasi dan menggerakkan roda perubahan di Desa Tanjung Saleh, Kabupaten Kubu Raya.

Untuk memastikan program ini berjalan dengan baik, UBSI Kampus Pontianak mengadakan pertemuan strategis pada Selasa, 14 Januari 2025. Diskusi berlangsung penuh semangat, mempertemukan para penggerak literasi dengan perwakilan UBSI, termasuk Muhammad Fahmi Julianto dan Yoki Firmansyah selaku Koordinator Kemahasiswaan. Sementara itu, Kak Badar, sosok yang telah lama mengabdikan dirinya di TBM Kampung Baca, turut hadir membawa gagasan segar demi menyukseskan kegiatan ini.

Fahmi mengungkapkan bahwa BSI Explore bukan sekedar program tahunan, tetapi perwujudan nyata komitmen UBSI dalam membangun masyarakat yang lebih cerdas dan mandiri.

"Dengan menggandeng berbagai pihak, kami berharap kegiatan ini mampu memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Desa Tanjung Saleh,” ujar Fahmi.

Dalam pertemuan tersebut, berbagai aspek teknis dibahas secara mendalam—mulai dari logistik, agenda kegiatan, hingga kesiapan fasilitas di lokasi. Semua dilakukan demi memastikan bahwa setiap elemen dari program ini dapat berjalan dengan lancar dan meninggalkan jejak berarti di hati masyarakat.

Di Desa Tanjung Saleh, BSI Explore 2025 akan menjadi jembatan antara dunia akademik dan kehidupan nyata. Mahasiswa tidak hanya akan hadir sebagai pengajar, tetapi juga sebagai mitra dalam membangun desa. Mereka akan berbagi ilmu, menginspirasi anak-anak untuk mencintai buku, serta membantu masyarakat memanfaatkan teknologi demi meningkatkan kesejahteraan mereka.

Kak Badar, mewakili TBM Kampung Baca, menyambut baik inisiatif ini. “Kami percaya bahwa kolaborasi ini akan membawa dampak besar. Desa bukanlah tempat yang tertinggal, melainkan ladang subur bagi tumbuhnya harapan dan perubahan. Dengan adanya program ini, kami yakin anak-anak dan warga desa akan semakin percaya bahwa pendidikan adalah kunci menuju masa depan yang lebih cerah.”