Dukung Program Makan Bergizi Gratis, PGN Pasok Gas Bumi ke Dapur MBG Boyolali
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melalui anak usahanya, Gagas Energi Indonesia (PGN Gagas), memastikan pasokan gas bumi untuk mendukung operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)...
Gagas Energi Indonesia (PGN Gagas), memastikan pasokan gas bumi untuk mendukung operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gagaksipat di Boyolali. Setiap harinya, SPPG ini memasak hingga 6.000 porsi Makan Bergizi Gratis (MBG) yang didistribusikan ke 34 sekolah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melalui anak usahanya, Gagas Energi Indonesia (PGN Gagas), memastikan pasokan gas bumi untuk mendukung operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gagaksipat di Boyolali. Setiap harinya, SPPG ini memasak hingga 6.000 porsi Makan Bergizi Gratis (MBG) yang didistribusikan ke 34 sekolah.
Direktur Utama PGN, Arief S. Handoko, menjelaskan bahwa berkomitmen untuk mendukung program MBG melalui penyediaan gas bumi baik melalui jaringan pipa maupun mekanisme beyond pipeline.
“Lokasi SPPG yang tidak terlewati jaringan pipa gas dapat dilayani menggunakan Compressed Natural Gas (CNG). Dengan demikian, program MBG tetap bisa berjalan menggunakan energi gas bumi yang praktis dan mengalir tanpa henti selama 24 jam,” ujar Arif, Kamis (6/2/2025).
Untuk kebutuhan operasional SPPG Gagaksipat, PGN Gagas menyalurkan 2.000–3.000 m³ gas bumi per bulan melalui CNG. Gas bumi berbentuk CNG ini diangkut dari stasiun pengisian terdekat menggunakan Gas Transport Module (GTM) dan dialirkan ke Gaslink Cylinder yang terhubung dengan instalasi pipa gas dapur SPPG.
Ghani Prasetya, Kepala SPPG Gagaksipat, menyampaikan apresiasinya terhadap penggunaan gas bumi untuk operasional dapur. “Menggunakan gas bumi sangat mudah dan praktis, terutama untuk memasak dalam jumlah besar. Dengan gas alam, proses memasak menjadi lebih efisien,” ungkapnya.
Direktur Utama PGN Gagas, Santiaji Gunawan, menambahkan bahwa metode beyond pipeline memungkinkan pengiriman gas bumi ke lokasi-lokasi yang belum terjangkau jaringan pipa. “Truk-truk gas mengambil pasokan dari sumber terdekat untuk kemudian disalurkan ke dapur SPPG. Selain di Boyolali, PGN Gagas juga tengah menjajaki penyaluran gas untuk SPPG di Cirebon dan Lampung,” jelasnya.
Operasional dapur SPPG Gagaksipat berlangsung dari pukul 20.00 WIB hingga 10.00 WIB setiap harinya. Sistem pasokan gas bumi yang stabil memungkinkan proses memasak berjalan lancar tanpa gangguan. Selain itu, penggunaan gas bumi untuk skala besar seperti program MBG dinilai lebih cepat dan efisien, sehingga dapat mendukung penyediaan makanan bergizi secara konsisten.
PGN berharap inisiatif ini dapat terus berlanjut dan memberikan kontribusi positif bagi pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak di berbagai daerah.