Elpiji 3 Kg Langka: Lansia Meninggal Dunia Usai Antre hingga Ibu-ibu Harus Menunggu 5 Jam
Seorang lanjut usia (Lansia) meninggal diduga akibat kelelahan saat mengantre membeli gas LPG 3 Kg atau gas Elpiji di Tangerang, Banten.
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Seorang meninggal diduga akibat saat mengantre membeli Gas LPG 3 Kg atau gas di , Banten.
Selain kejadian miris tersebut, para pelanggan juga harus dari pagi demi gas 3 Kg. Sebagian dari mereka bahkan ada yang lima jam.
Antre 5 jam
Ratusan warga membeli gas LPG 3 kilogram (kg) di sejumlah yang ada di Kota .
Pasalnya stok ketersediaan gas subsidi tersebut tengah mengalami kelangkaan usai pemerintah menerapkan kebijakan larangan terhadap warung kelontong ataupun pengecer menjualnya kepada masyarakat.
Berdasarkan pantauan TribunTangerang.com pada Senin (3/2/2025), lebih dari lima gas 3 kg dipadati oleh ratusan pembeli sejak pagi tadi.
Mereka rela menunggu lama agar bisa membeli gas LPG 3 kg baik untuk keperluan pribadi seperti memasak ataupun yang digunakan untuk berjualan.
Pada salah satu gas LPG 3 kg Budi Setiawan misalnya, an panjang telah mengular sejak pukul 08.00 WIB.
Bahkan panjang an pada gas yang ada di Jalan Palem Raya, Kecamatan Cibodas, Kota itu mencapai lebih dari 100 meter.
Warga yang mengantre tidak hanya diikuti oleh ibu-ibu, melainkan pria dewasa, hingga kalangan juga ikut berjuang demi mendapat pasokan gas .
Mereka mengantre sambil menenteng tabung LPG berwarna hijau yang kerap disebut gas melon, serta selembar kertas yang merupakan fotokopi kartu identitas KTP.
Tidak sedikit warga yang membawa anak-anak mereka dengan penampilan apa adanya lantaran belum sempat berbenah seperti mandi ketika berangkat dari kediamannya masing-masing.
Bahkan ada warga yang rela mengantre sambil menyuapi makan putrinya dengan bubur hanya karena takut tidak kebagian pembelian gas lantaran telah menunggu lebih dari 5 jam lamanya.
Dewi, seorang ibu rumah tangga mengaku telah datang sejak pukul 09.00 WIB. Namun hingga pukul 14.00 WIB, ia belum juga kunjung membeli Elpiji.
"Saya udah datang kesini untuk ikut dari tadi pagi, sampai siang ini belum juga kebagian gas LPG 3 kg. Mana belum makan sampai sekarang, sampai lemas saya nungguinnya," ujar Dewi kepada TribunTangerang.com.