Geliat Rencana IPO Anak Usaha Chandra Asri (TPIA) Milik Orang Terkaya Indonesia
Emiten orang terkaya nomor satu di Indonesia Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) disebut bakal membawa anak usahanya, PT Chandra Daya Investasi mencatatkan saham perdana atau IPO.
Emiten orang terkaya nomor satu di Indonesia Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) disebut bakal membawa anak usahanya, PT Chandra Daya Investasi mencatatkan perdana sahamnya melalui initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kabar ini menguat seiring dengan sejumlah aksi korporasi yang dilakukan.
Institutional Equity Ciptadana Sekuritas Asia, Yehezkiel Christian, menilai IPO tersebut dapat membuka peluang sinergi dan meningkatkan efisiensi operasional. Tak hanya itu, langkah Chandra Asri dinilai juga memperkuat permodalan untuk ekspansi bisnis dan meningkatkan fleksibilitas keuangan.
“TPIA sedang mempersiapkan penawaran umum perdana (IPO) anak perusahaan yang berfokus pada infrastruktur, PT Chandra Daya Investasi,” tulis Christian dalam risetnya, Selasa (4/2).
Sebelumnya, manajemen Chandra Asri sudah mengkonfirmasi hubungan dengan Chandra Daya Investasi yang akan IPO. Melalui keterbukaan informasi, manajemen TPIA menjlaskan Chandra Daya Investasi adalah anak perusahaan yang bergerak di bidang investasi khususnya dalam infrastuktur.
General Manager of Legal & Corporate Secretary, Erri Dewi Riani, mengatakan PT CDI adalah salah satu motor pertumbuhan dari Chandra Asri Group lantaran bisnis infrastuktur ini merupakan bisnis dengan prospek yang baik. "Perseroan memang mulai menjajaki untuk kemungkinan rencana IPO atas PT CDI, namun terhadap hal ini masih dalam tahap pembahasan internal," ujar Erri.
Kinerja Chandra Asri
Mengenai rencana IPO, Christian mengatakan Chandra Asri telah melakukan sejumlah langkah strategis. Selain itu ia juga menyatakan bahwa akuisisi kilang minyak baru-baru ini akan menjadi sumber utama bahan baku, mengurangi ketergantungan pada impor, dan menyederhanakan rantai pasokan.
Lebih jauh, Christian menilai arus kas yang dihasilkan oleh kilang tersebut juga akan membantu pembayaran utang dan mendukung ekspansi berkelanjutan, yang juga selaras dengan strategi pertumbuhan TPIA.
TPIA sebelumnya mengakuisisi Shell Energy and Chemicals Park (SECP) di Singapura, yang diharapkan akan mendukung perusahaan dalam mencapai produksi yang signifikan. Dengan akuisisi ini, Chandra Asri menargetkan jadi perusahaan petrokimia terbesar kelima di Asia Tenggara.
“Dengan tambahan kapasitas dari SECP, Chandra Asri optimis akan mencatat pertumbuhan pendapatan hingga lima kali lipat pada 2024–2026 ,” kata Direktur TPIA, Edi Riva'i, dalam konferensi media di kawasan pabrik Chandra Asri, Banten, November 2024 lalu
Shell Energy and Chemicals Park Singapore (SECP) terdiri dari kilang dengan kapasitas pengolahan 237.000 barel per hari, ethylene cracker dengan kapasitas 1,1 juta metrik ton per tahun di Pulau Bukom dan aset kimia hulu di Pulau Jurong, Singapura.
Edi Riva'i mengatakan akuisisi ini menciptakan lompatan besar dalam pertumbuhan rata-rata kapasitas perusahaan. Berdasarkan proyeksi terbaru, akuisisi SECP diharapkan mendorong pertumbuhan tahunan rata-rata (p.a.) sebesar 106,7% pada 2024–2026.
“Hal ini jauh melampaui pertumbuhan rata-rata tahunan sebelumnya, yaitu 7,4% pada 2005–2016 dan 6,4% pada 2016–2020,” kata Edi.
Di samping itu, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) memperoleh status Objek Vital Nasional Bidang Industri atau OVNI untuk Pabrik Petrokimia yang berlokasi di Ciwandan, Banten. Status OVNI ini diberikan oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia melalui Keputusan Menteri Perindustrian RI Nomor 3023 Tahun 2024.
Pabrik Ciwandan ini merupakan Pabrik Petrokimia dengan fasilitas Naphta Cracker pertama dan satu-satunya yang beroperasi di Indonesia yang menghasilkan Olefin (Ethylene, Propylene), Polyolefin (Polyethylene, Polypropylene), Pygas, dan Mixed-C4.
Site Office Ciwandan juga menjadi penghasil domestik untuk produk petrokimia Butadiene, MTBE, dan Butene. Dengan produk-produk unggulan yang menjadi tulang punggung bagi industri lainnya, perusahaan memainkan peran sentral dalam rantai pasok nasional maupun internasional.