India Akan Bantu Renovasi dan Revitalisasi Situs Candi Prambanan

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan India bersedia membantu dalam renovasi dan revitalisasi Candi Prambanan.

India Akan Bantu Renovasi dan Revitalisasi Situs Candi Prambanan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kebudayaan mengatakan India bersedia membantu renovasi dan revitalisasi di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kesepakatan ini disampaikan oleh Perdana Menteri India Narendra Damodardas Modi saat menerima kunjungan Presiden Prabowo Subianto yang berlangsung dari 24 hingga 26 Januari 2025.

"Katanya mereka mempunyai ahli-ahli dan seterusnya," kata Fadli di di Graha Utama, Gedung Ki Hajar Dewantara, Kementerian Pendidikan Dasar, dan Menengah, Jakarta Selatan, Selasa, 11 Februari 2025. 

Hingga kini Fadli menyebut sebagian area Candi Prambanan masih dalam kondisi berantakan dan belum mengalami pemugaran secara menyeluruh. Kementerian Kebudayaan merasa perlu memperluas jaringan kerja sama untuk mengembangkan situs-situs bersejarah di Indonesia, termasuk dengan India.

Melalui kerja sama ini Fadli mengatakan Indonesia dapat bertukar pengetahuan dengan India. "Mereka (India) juga mau katanya mendanai karena itu terkait dengan afinitas budaya dan lain-lain yang mereka lakukan juga di Angkor Wat dan seterusnya," ujar Fadli.

Fadli berharap para peneliti Indonesia dapat segera berkomunikasi dengan India untuk membahas pemugaran bagian Candi Prambanan yang belum direstorasi. Ia mengatakan pemugaran baru dilakukan di  30 candi besar di Prambanan. "Yang kecil-kecilnya itu masih banyak yang belum dipugar," ujar Fadli.

Sebelum itu, Fadli Zon juga telah menyepakati kolaborasi pertukaran benda cagar budaya dengan pemerintah India melalui penandatanganan Program Pertukaran Budaya Indonesia-India untuk periode 2025 hingga 2028. 

Fadli dan Menteri Kebudayaan India Shri Gajendra Singh Shekhawat meneken kesepakatan tersebut dalam rangkaian perayaan Hari Republik India ke-76 yang digelar di New Delhi, India. Fadli Zon hadir mendampingi Presiden Prabowo Subianto yang menjadi tamu kehormatan dalam acara yang berlangsung pada 24 hingga 26 Januari 2025 tersebut.

Dengan terjalinnya kesepakatan tersebut, kedua negara berkomitmen melakukan upaya repatriasi benda-benda cagar budaya atau upaya pengembalian warisan budaya yang berada di luar negeri ke negara asal. Hal ini sesuai dengan yang tercantum dalam Kashi Cultural Pathway pada Pertemuan Menteri Kebudayaan G20 di India tahun 2023.

Hanin Marwah berkontribusi dalam tulisan ini.