Janji RK-Suswono di Debat Pilgub Jakarta, Pindahkan Balai Kota dan Atasi Banjir
Calon gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil menyebutkan akan terus belajar tentang Jakarta jika menjadi gubernur terpilih nanti. Hal itu disampaikan Ridwan dalam debat ketiga pilgub Jakarta.
Calon gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil menyebutkan akan terus belajar tentang Jakarta jika menjadi gubernur terpilih nanti. Hal itu disampaikan Ridwan dalam debat ketiga pemilihan gubernur DKI Jakarta yang berlangsung di Hotel Sultan, Minggu (17/11) malam.
"Saya bukan orang pintar, saya orang yang senang belajar, saya akan terus belajar tentang Jakarta kalau nanti memimpin," kata Ridwan yang biasa disapa Kang Emil dalam penutupan debat ketiga sekaligus debat terakhir.
Menurut Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, untuk membangun Jakarta setengahnya datang dari ide warga Jakarta dan setengahnya datang dari pemimpin. Kang Emil juga menyebutkan sebagai pemimpin harus memberikan manfaat dan adil dengan solusi-solusinya.
Sementara itu calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 1, Suswono menyebutkan dirinya yakin bersama Ridwan Kamil siap pimpin Jakarta agar rakyat Jakarta bahagia dan sejahtera. Adapun tema yang diangkat dalam debat pamungkas yakni "Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim".
Beberapa masalah yang dibahas berkaitan dengan penanganan banjir, penataan permukiman, hingga pengelolaan sampah masuk ruang lingkup atau subtema debat ketiga. Subtema lainnya yakni penurunan emisi dan polusi udara serta transisi energi terbarukan. Selanjutnya ketersediaan air bersih; serta kota layak huni; dan penataan ruang terbuka hijau.
Berikut sejumlah gagasan yang disampaikan Ridwan Kamil dan Suswono dalam debat ketiga Pilgub Jakarta.
Tak Akan Lakukan Penggusuran
Ridwan Kamil menjawab soal komitmennya untuk tidak akan sembarang melakukan penggusuran pada warga Jakarta apabila kelak terpilih. Dia mengatakan, dirinya akan banyak berdialog dengan masyarakat sebelum mengambil keputusan.
Menurut RK, Dialog akan memudahkan dirinya membuat solusi yang tidak merugikan masyarakat. "Kami bukan soal gusur menggusurnya. Yang penting dialognya dan memberi solusi,” ujar Ridwan Kamil usai debat ketiga Pilkada Jakarta, Minggu (17/11).
Ridwan pun menceritakan pengalamannya saat melakukan pembenahan pedagang kaki lima (PKL) saat menjabat wali kota Bandung. RK pun menyinggung kebijakan yang mungkin akan diambil oleh pasangan calon nomor urut tiga Pramono Anung - Rano Karno yang berasal dari partai yang sama dengan Basuki Thajaja Purnama atau Ahok.
Saat debat berlangsung, Ridwan Kamil sempat menyinggung soal gubernur yang paling banyak melakukan penggusuran di Jakarta adalah saat era Ahok yang merupakan kader PDI Perjuangan. “Penggusuran itu kan tidak akan (terjadi) kalau tanpa restu partai. Jadi logika-logika itu mudah-mudahan dipahami oleh pemilih Jakarta,” kata Ridwan Kamil.
Pindahkan Balai Kota Ke Jakarta Utara
Dalam debat, Ridwan juga mengakui punya keinginan untuk memindahkan Balai Kota dari Jakarta Pusat ke Jakarta Utara. Ia menyebut ide itu berawal dari imajinasi sama halnya dengan pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.
Penegasan itu disampaikan Ridwan Kamil saat menanggapi pertanyaan dari Cagub DKI Jakarta Nomor Urut tiga, Pramono Anung- Rano Karno soal pernyataan mau pindahkan Balai Kota dari Jakarta Pusat ke Utara. Menurut Ridwan, jika Jakarta mau mengurangi kemacetan, selain perluasan transportasi publik, maka harus dibenahi tata ruangnya. Salah satunya adalah dengan mengurangi pusat kantor pemerintahan di pusat kota.
"Tentu ini harus didialogkan dengan 'stakeholder' di Jakarta. Kenapa di Jakarta Utara? Karena aksesnya bagus, Ancol itu punya hak 200 hektar untuk membangun, " katanya. Ridwan menjelaskan tinggal membuat pusat bisnis baru, dengan 'entertainment'-nya, yang merupakan akumulasi dari perkantoran pemerintahan Jakarta dari BUMD.
Pemindahan balai kota menurut Ridwan bisa mendukung rencana pemerintah pusat menjadikan Jakarta sebagai Kota Global. Dengan pindahnya balai kota, ia berharap lahan yang ada di kota bisa difungsikan untuk fungsi kota global, yang menjadi ciri pergaulan internasional.
Prinsip Keadilan Selesaikan Konflik Pertanahan
Pasangan Ridwan Kamil-Suswono mengatakan akan mengutamakan aspek keadilan dalam menyelesaikan konflik pertanahan yang terjadi di Jakarta. Dalam debat ketiga Pilkada Jakarta, Suswono mengatakan pasangan RIDO akan memperhatikan aspek keadilan.
“Kedua adalah kepentingan umum, ketiga objektivitas dan keempat baru peraturan," kata Suswono menanggapi pertanyaan soal konflik pertanahan yang sering terjadi di Jakarta pada debat ketiga Pilkada Jakarta 2024 di Hotel Sultan, Minggu (17/11) malam.
Menurut dia konflik yang terjadi biasanya karena faktor ketidakadilan. Oleh karena itu, ia dan Ridwan Kamil berjanji mendahulukan untuk membangun dialog agar ada titik temu. Pasangan RIDO pun akan mendorong bagaimana agar warga Jakarta bisa mendapatkan hunian yang murah, hunian yang terjangkau.
Di antaranya adalah membangun hunian vertikal yang terintegrasi dengan pusat perekonomian dan transportasi publik. Demikian juga lingkungan hunian yang aman, penguatan pelayanan yang bebas dari berbagai ancaman.
Hunian di Tengah Kota
Ridwan Kamil (RK) berjanji akan membangun hunian di tengah kota sebagai salah satu solusi untuk mengurangi polusi di kota ini. Selain itu ia mengatakan akan memperbanyak ruang kerja di pinggiran kota sehingga ada alternatif warga untuk tinggal bekerja berekreasi di jarak yang dekat dan mengurangi pergerakan. “Otomatis polusi inyaallah akan berkurang, " kata Ridwan Kamil saat debat ketiga.
Kemudian solusi kedua yaitu menyelesaikan jangka pendek dengan strategi hijau yaitu tiga juta pohon. Ia mengatakan pasangan RIDO berkomitmen menurunkan suhu dua derajat dengan memaksimalkan pohon tak hanya di jalan tapi juga di gedung-gedung.
Penanaman pohon tersebut juga diambil dari anggaran Rp1 miliar, per satu RW sebagian penghijauan dilakukan serentak di 2.700 RW. Ridwan juga akan meluaskan cakupan transportasi Jaklingko untuk masyarakat Jakarta.
Berikutnya Ridwan menyiapkan program konversi dari motor BBM ke listrik kita insentif ojol-ojol yang satu juta seliweran. Kemudian, RIDO akan kampanyekan energi solar bangunan Jakarta dan akan melakukan satu inovasi yaitu "claimed budget" anggaran.
"Pemprov Jakarta akan dibuat inovatif. Setiap rupiah bisa di-'tracking' untuk mengurangi karbon ujung-ujungnya mengurangi polusi di Jakarta," ucapnya.
Atasi Ketidakadilan Tata Ruang
Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK) menilai ketidakadilan tata ruang di kota ini mengakibatkan sejumlah persoalan seperti banjir, sampah dan polusi. Ia menyebut ketidakadilan tata ruang mengakibatkan banjir sebagai akibat perubahan iklim dan gaya hidup.
“Tanah sudah turun, solusi mangrove kombinasi 'giant sea wall' bisa kita bicarakan," kaya Ridwan Kamil saat menyampaikan visi dan misi dalam debat ketiga Pilkada Jakarta.
Selain itu Ridwan mengatakan, persoalan sampah juga menyertai ketidakadilan tata ruang. Ia menilai konsep 'zero waste' atau gaya hidup bebas sampah harus dilaksanakan. Ketidakadilan tata ruang, lanjut dia, juga mengakibatkan yang namanya polusi, namun dapat diselesaikan secara ekologis dan teknologi.
Ridwan Kamil pun menyebut bahwa salah satu warga Cilincing bernama Ade (21) yang hadir bersamanya tidak mampu memiliki hunian yang layak, apalagi Ade telah memiliki dua orang anak. Hal itu berbeda jauh dari masyarakat yang tinggal di Sudirman, Thamrin yang kinclong, yang sering dicitrakan.
"Aslinya itu, mayoritasnya adalah ini. Air susah, polusi kalau saat kemarau, banjir kalau saat hujan, sampah keleleran di mana-mana," ucapnya. Oleh karena itu, Ridwan mengatakan peran negara harus hadir untuk mereka.
"Kita menyiapkan yang namanya program-program renovasi rumah. Dulu saya lakukan Rp 20 juta per rumah, mungkin di Jakarta karena mahal, 50 sampai 100 juta per rumah. Hunian vertikal, buat Gen Z punya mimpi, bisa di Jakarta Pusat, lahan-lahan di atas pasar, TOD di stasiun, lahan-lahan di jalan maupun di tengah sungai juga bisa kita inovasikan," ujarnya
Pasangan RIDO juga akan menghadirkan ekonomi baru karena Jakarta akan menjadi kota global. Sementara itu, calon wakil gubernur DKI Jakarta, Suswono menuturkan pengalaman adalah modal utama memimpin Jakarta.