Jelang BAMTC 2025, Atlet hingga Pelatih Pelatnas PBSI Jalani Latihan ala Militer

Jelang Badminton Asia Mixed Team Championship (BAMTC) 2025 di Qingdao, China, para atlet pelatnas PBSI menjalani kegiatan Retreat di Situ Lembang.

Jelang BAMTC 2025, Atlet hingga Pelatih Pelatnas PBSI Jalani Latihan ala Militer

TRIBUNNEWS.COM - Jelang digelarnya 2025, para atlet pelatnas PBSI mendapat menu latihan berbeda.

Tak hanya mengandalkan latihan teknik di lapangan, kali ini Jonatan Christie dan kawan-kawan ditempa dengan latihan ala militer.

Pun tempat latihannya pun juga berpindah. Jika biasanya berlatih di Cipayung, kini  pindah tempat latihan di Situ Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat.

Bukan hanya atlet saja, pelatih dan pengurus PBSI juga ikut terlibat dalam kegiatan ini.

Selama empat hari, mulai 2 hingga 5 Februari 2025, mereka menjalani serangkaian latihan fisik, mental, dan kepemimpinan di bawah bimbingan prajurit elite Kopassus.

Program ini merupakan bagian dari Retreat Pelatnas PBSI, yang bertujuan untuk membangun mental juara dan memperkuat ikatan tim.

Baca juga:

Ketua Umum PP PBSI, M. , menegaskan bahwa latihan ini dirancang untuk lebih dari sekadar kebugaran fisik.

"Bulu tangkis bukan hanya soal kecepatan smash dan kelincahan kaki, tapi juga tentang seberapa kuat hati kita menghadapi tekanan."

"Kita berkumpul di sini untuk menautkan hati dan menyatukan semangat dalam memperjuangkan kejayaan Indonesia di panggung dunia," ujar Fadil, melalui keterangan PBSI.

Retreat 2 Latihan Ala Militer Pelatnas PBSI
LATIHAN ALA MILITER - Para atlet, pelatih hingga pengurus Pelatnas PBSI menjalani retreat selama empat hari (2-5 Februari 2025) di Situ Lembang, Jawa Barat. Mereka menjalani serangkaian latihan fisik, mental, dan kepemimpinan di bawah bimbingan prajurit elite Kopassus.

Selain latihan fisik seperti baris-berbaris, para peserta juga mengikuti sesi motivasi, perenungan, dan pemaparan visi-misi PBSI yang disampaikan langsung oleh Fadil.

Hal ini bertujuan agar semua elemen, dari atlet hingga pengurus, memiliki pemahaman dan tujuan yang sama dalam menggapai prestasi.

Ketua Komite Etik PBSI, Djon Afriandi, yang juga menjabat sebagai Danjen Kopassus, memberikan materi tentang pentingnya keteguhan hati.

"Sebagai patriot Indonesia di cabang bulu tangkis, kalian akan sering dihadapkan pada berbagai ujian dan tantangan."

"Namun, di tengah segala keterbatasan, ada satu hal yang tak boleh dilupakan: berserah diri kepada Tuhan. Dari sanalah kita menemukan ketenangan dan kekuatan," ujar Djon.