Jersey Timnas Indonesia Mulai Dipasarkan Besok, Erspo Siapkan Diskon Kilat

Jersey Mulai Dipasarkan Besok, Siapkan Diskon Kilat
 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jersey dengan desain baru akan mulai dijual ke masyarakat luas, Jumat (14/2/2025).

Aparel , , nantinya akan meluncurkan produk-produk baru mereka secara online.

CEO , Muhammad Sadad, mengatakan jika bahwa pihaknya sudah sangat siap untuk memasarkan Skuad Garuda, baik versi  kandang atau tandang.

"Kemarin kami sudah visit pabrik dan sudah info ke tim produksi untuk persiapkan produk sebanyak-banyaknya," kata Sadad, saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (13/2/2025).

"Tapi mungkin emang karena di awal, kami masih tidak tahu antusiasme dari masyarakat, mungkin cukup banyak, jadi produknya akan kami tambahkan lagi," jelasnya.

Seragam tanding Skuad Garuda ini nantinya akan dijual dengan tiga versi, yaitu player issue, replica, dan supporter version.

Player issue merupakan yang dibuat sama persis dengan yang akan dipakai oleh para pemain. Jersey jenis ini merupakan yang termahal dengan harga mulai Rp 1,3 juta. 

Untuk replika, merupakan yang dibuat mirip dan memiliki motif serupa dengan player issue, namun menggunakan bahan berbeda. Harganya sekitar 50 persen lebih murah, dengan harga berkisar Rp 600 ribu.

Versi yang paling ekonomis dari Timnas adalah supporter version. Versi khusus suporter ini disiapkan oleh dengan motif dan desain berbeda. Jersey jenis ini dibanderol dengan harga  Rp 200 ribu.

Sadad pun mengatakan, jika ini akan lebih dulu dipasarkan melalui e-commerce, Shopee.

"Kami jual online karena daya jangkaunya lebih luas, bisa seluruh ke Indonesia. Kami ingin produk kami bisa dibeli sampai pelosok Indonesia. Baru tanggal 25 Februari ada di offline store," papar Sadad.

Lebih lanjut, Sadad pun menyebut jika pihaknya akan memberikan diskon kilat pada hari H peluncuran.

Namun, diskon kilat baru diberikan apabila ada produk yang tidak ludes terjual.

"(Diskon dan promonya) lebih ke flashsale sih di jam tertentu, itu juga kalau produknya enggak habis. Tapi karena ini mungkin di awal dan produknya enggak terlalu banyak," ungkap Sadad.