Kenapa Aceh rawan gempa? Ini penjelasannya

Aceh merupakan salah satu wilayah di Indonesia bahkan dunia yang memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap gempa bumi. ...

Kenapa Aceh rawan gempa? Ini penjelasannya

Jakarta (ANTARA) - Aceh merupakan salah satu wilayah di Indonesia bahkan dunia yang memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap gempa bumi. Hal ini disebabkan oleh faktor geologis yang kompleks, di mana Aceh berada pada pertemuan lempeng tektonik aktif yang menyebabkan aktivitas seismik yang tinggi.

Sejarah mencatat bahwa Aceh telah beberapa kali mengalami gempa besar, salah satunya adalah gempa dan tsunami dahsyat pada tahun 2004 yang menelan ratusan ribu korban jiwa.

Baca juga:

Faktor geologis penyebab gempa di Aceh

Secara geologis, Aceh terletak di antara dua lempeng tektonik utama, yaitu Lempeng Eurasia dan Lempeng Indo-Australia. Pergerakan kedua lempeng ini menyebabkan interaksi yang kuat di wilayah tersebut, yang dapat memicu gempa bumi. Ada dua sumber utama gempa bumi di Aceh, yaitu:

1. Zona subduksi di lepas Pantai Barat Aceh

Zona ini terjadi ketika Lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah Lempeng Eurasia. Proses ini menciptakan zona megathrust yang membentang dari Aceh hingga ke selatan Jawa.

Zona ini merupakan sumber utama gempa bumi besar, seperti yang terjadi pada tahun 2004. Gempa megathrust ini berpotensi menyebabkan tsunami karena pergeseran dasar laut yang tiba-tiba.

2. Segmen patahan di daratan

Selain zona subduksi, Aceh juga memiliki sistem patahan aktif di daratan yang dikenal sebagai Patahan Sumatra atau "The Great Sumatran Fault".

Patahan ini memanjang dari Teluk Semangko di Lampung hingga Banda Aceh. Pergeseran pada patahan ini dapat menyebabkan gempa bumi tektonik yang juga berpotensi merusak.

Baca juga:

Dampak dan kerawanan Aceh terhadap gempa dan tsunami

Aceh tidak hanya rawan terhadap gempa bumi, tetapi juga memiliki risiko tinggi terhadap tsunami. Gempa bumi yang terjadi di dasar laut berpotensi memicu gelombang tsunami yang dapat menghantam wilayah pesisir.

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko Aceh terhadap gempa dan tsunami antara lain:

1. Kedekatan dengan sumber gempa

Banyak permukiman dan kota besar di Aceh yang berada dekat dengan garis pantai, sehingga lebih rentan terhadap dampak tsunami akibat gempa megathrust.

2. Topografi wilayah

Beberapa wilayah di Aceh memiliki ketinggian yang rendah, sehingga lebih mudah terdampak gelombang tsunami.

3. Kepadatan penduduk di pesisir

Banyak masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir dengan tingkat kepadatan tinggi, yang dapat meningkatkan risiko korban jiwa jika terjadi tsunami.

Baca juga:

Upaya mitigasi dan kesiagaan

Mengingat potensi gempa bumi yang tinggi, upaya mitigasi dan kesiapsiagaan menjadi sangat penting. Kepala Stasiun Geofisika Aceh Besar, Andi Azhar Rusdin, mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dan siap menghadapi bencana. Beberapa langkah mitigasi yang perlu dilakukan meliputi:

1. Peningkatan kesadaran dan edukasi

Masyarakat perlu memahami potensi gempa bumi dan tsunami serta cara-cara penyelamatan diri. Simulasi evakuasi harus dilakukan secara berkala untuk menghindari kepanikan saat bencana terjadi.

2. Pembangunan infrastruktur tahan gempa

Bangunan dan fasilitas umum harus dirancang agar mampu menahan guncangan gempa bumi, termasuk menyesuaikan standar konstruksi bangunan dengan peraturan tahan gempa.

3. Pembangunan sistem peringatan dini

Sistem peringatan dini tsunami yang efektif dapat membantu mengurangi jumlah korban jiwa dengan memberikan waktu bagi masyarakat untuk menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi.

4. Pengelolaan tata ruang

Wilayah pesisir yang berisiko tinggi terhadap tsunami harus dikelola dengan baik, termasuk menetapkan zona aman dan zona larangan untuk pemukiman padat penduduk.

5. Penanaman vegetasi pelindung

Hutan mangrove dan sabuk hijau di sepanjang pesisir dapat membantu meredam dampak tsunami dan mengurangi kerusakan yang ditimbulkan.

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025