Komunitas Muslim di Indonesia Jadi Garda Depan Inovasi Lingkungan
Jakarta – Di tengah krisis iklim yang semakin mendesak, komunitas Muslim di Indonesia menunjukkan peran penting mereka dalam menjaga kelestarian lingkungan. Mereka tidak hanya berdakwah tentang pentingnya menjaga...
![Komunitas Muslim di Indonesia Jadi Garda Depan Inovasi Lingkungan](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/news/thumbnail400/250211203620-437.jpeg)
![](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/news/250211203620-437.jpeg)
Jakarta – Di tengah krisis iklim yang semakin mendesak, komunitas Muslim di Indonesia menunjukkan peran penting mereka dalam menjaga kelestarian lingkungan. Mereka tidak hanya berdakwah tentang pentingnya menjaga alam, tetapi juga terjun langsung melakukan inovasi-inovasi yang berakar pada nilai-nilai keagamaan dan kearifan lokal.
Hal ini terungkap dalam riset terbaru yang diluncurkan oleh Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Riset bertajuk "Inovasi Lingkungan Muslim Indonesia: Bagaimana Komunitas Lokal Berdaya?" ini menyoroti bagaimana komunitas-komunitas Muslim di berbagai daerah berhasil menciptakan solusi-solusi kreatif untuk mengatasi masalah lingkungan.
Inovasi dari Akar Rumput
Riset ini menemukan bahwa kunci keberhasilan inovasi lingkungan terletak pada tiga faktor utama: partisipasi aktif warga, dukungan dari institusi agama, dan peran penting para inisiator lokal. Masyarakat terlibat langsung dalam program-program seperti pengelolaan sampah organik, konservasi air, dan penghijauan berbasis masjid.
Para tokoh agama dan organisasi keislaman memberikan legitimasi moral dan spiritual terhadap aksi-aksi lingkungan ini, menjadikannya bagian dari ibadah. Tak ketinggalan, peran inisiator lokal, seperti aktivis, pemuda, dan perempuan, menjadi motor penggerak perubahan sosial melalui pendekatan dari bawah ke atas.
"Komunitas Muslim lokal mengembangkan inovasi sederhana namun berdampak, seperti mengubah sampah menjadi pupuk kompos, memanfaatkan wakaf untuk penghijauan, hingga mengelola ekowisata berbasis nilai agama. Praktik ini menunjukkan bahwa menjaga lingkungan adalah bagian dari ibadah," jelas Testriono, Koordinator Riset PPIM UIN Jakarta.
Green Islam: Bukan Hanya untuk Kalangan Elit
Riset ini juga mengupas konsep Green Islam, yaitu pendekatan yang menghubungkan nilai-nilai keislaman dengan praktik keberlanjutan. Temuan riset membuktikan bahwa Green Islam tidak hanya menjadi wacana di kalangan terdidik atau perkotaan, tetapi juga di tingkat desa.
Di berbagai daerah, komunitas Muslim telah mengintegrasikan nilai-nilai agama dengan aksi nyata, seperti gerakan konservasi hutan dan sungai yang dipimpin oleh tokoh agama setempat. Hal ini menunjukkan bahwa kepedulian terhadap lingkungan telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.
Ecopreneurs: Peluang Ekonomi dari Lingkungan
Riset ini juga menemukan tren munculnya ecopreneurs (wirausahawan hijau) dari kalangan anak muda. Mereka memanfaatkan isu lingkungan untuk menciptakan peluang ekonomi, seperti mengolah sampah menjadi produk bernilai ekonomi atau mengembangkan ekowisata berbasis komunitas.
Namun, para ahli mengingatkan bahwa gerakan-gerakan berbasis komunitas ini masih memiliki keterbatasan skala. Diperlukan replikasi inovasi secara lebih sistematis dan dukungan kebijakan yang memadai agar dampak positifnya dapat dirasakan secara lebih luas.
Rekomendasi untuk Aksi Lebih Lanjut
Berdasarkan temuan riset ini, PPIM UIN Jakarta memberikan beberapa rekomendasi strategis, antara lain:
- Penguatan kapasitas inisiator lokal melalui pelatihan inovasi lingkungan.
- Penyelenggaraan festival inovasi lingkungan untuk mempromosikan praktik terbaik komunitas Muslim.
- Optimalisasi zakat dan wakaf untuk pendanaan proyek lingkungan berkelanjutan.
Riset ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi kebijakan nasional yang lebih efektif dalam mengatasi krisis iklim. Inovasi-inovasi yang muncul dari komunitas Muslim di Indonesia adalah bukti bahwa nilai-nilai agama dapat menjadi kekuatan pendorong untuk menciptakan perubahan positif bagi lingkungan dan masyarakat.