Konsorsium Elon Musk Mau Beli Pengendali OpenAI ChatGPT Rp 1.595 Triliun
Konsorsium yang dipimpin oleh Elon Musk menawarkan US$ 97, 4 miliar untuk membeli lembaga nirlaba yang mengendalikan OpenAI, pembuat ChatGPT.
![Konsorsium Elon Musk Mau Beli Pengendali OpenAI ChatGPT Rp 1.595 Triliun](https://cdn1.katadata.co.id/media/images/thumb/2022/08/02/zigi-62e8d2ea3953c-elon-musk_960x640_thumb.jpg)
Konsorsium yang dipimpin oleh mengatakan pada Senin (10/2) waktu setempat, bahwa mereka telah menawarkan US$ 97,4 miliar atau Rp 1.595 triliun (kurs Rp 16.380) untuk membeli lembaga nirlaba yang mengendalikan , pembuat .
Tawaran Elon Musk kemungkinan akan meningkatkan ketegangan yang sudah berlangsung lama dengan CEO OpenAI Sam Altman mengenai ChatGPT.
“Tidak, terima kasih, tetapi kami akan membeli Twitter US$ 9,74 miliar jika Anda mau,” kata Sam Altman menanggapi tawaran konsorsium itu melalui X dikutip dari Reuters, Senin (10/2). Elon Musk merupakan pemilik X atau Twitter.
Elon Musk dan Sam Altman mendirikan OpenAI pada 2015 sebagai lembaga nirlaba. Musk keluar sebelum pembuat ChatGPT ini berkembang.
Orang terkaya di dunia versi Bloomberg itu kemudian mendirikan perusahaan rintisan AI xAI pada 2023.
Elon Musk baru-baru ini mengkritik proyek OpenAI US$ 500 miliar. Rencana pembelian pembuat ChatGPT ini kabarnya untuk mencegah perusahaan mencari laba.
Sam Altman mengatakan OpenAI tengah berupaya untuk beralih dari entitas nirlaba menjadi bisnis yang mencari laba, untuk mengamankan modal yang dibutuhkan guna mengembangkan model AI terbaik.
Elon Musk menggugat Sam Altman dan yang lainnya pada Agustus 2024. CEO Tesla ini mengklaim OpenAI melanggar ketentuan kontrak dengan mengutamakan keuntungan daripada kepentingan publik dalam upaya memajukan AI.
Pada November 2024, Elon Musk meminta hakim distrik Amerika mengeluarkan putusan pendahuluan yang memblokir OpenAI dari perubahan menjadi struktur yang mencari keuntungan.
Gugatan Elon Musk terhadap OpenAI dan Sam Altman menyebutkan bahwa para pendiri awalnya mendekati dirinya untuk mendanai lembaga nirlaba yang berfokus pada pengembangan AI demi memberi manfaat bagi kemanusiaan. Akan tetapi, perusahaan kini berfokus menghasilkan uang.
"Sudah saatnya OpenAI kembali menjadi kekuatan open-source yang berfokus pada keamanan untuk selamanya," kata Elon Musk dalam pernyataan tertulis pada Senin (10/2). "Kami akan memastikan hal itu terjadi."
Elon Musk dan pendukung OpenAI Microsoft tidak menanggapi permintaan komentar Reuters.
"Tawaran Elon Musk menimbulkan tantangan baru dalam upaya OpenAI untuk menghilangkan kendali lembaga nirlaba atas entitas nirlabanya," kata Direktur Eksekutif Pusat Hukum UCLA untuk Filantropi dan Lembaga Nirlaba Rose Chan Loui.
"Tawaran ini menjadi penanda penilaian kepentingan ekonomi nirlaba," katanya. "Jika OpenAI menilai kepentingan nirlaba kurang dari yang ditawarkan Musk, maka mereka harus menunjukkan alasannya."
Konsorsium yang dipimpin Elon Musk meliputi perusahaan rintisan AI miliknya xAI, Baron Capital Group, Emanuel Capital, dan lainnya.
XAI dapat bergabung dengan OpenAI setelah mencapai kesepakatan, menurut Wall Street Journal yang pertama kali melaporkan tawaran Elon Musk pada Senin. XAI baru-baru ini mengumpulkan US$ 6 miliar dari investor dengan valuasi US$ 40 miliar, menurut sumber Reuters.
Sementara itu, valuasi OpenAI US$ 157 miliar dalam putaran pendanaan terakhir. Hal ini memperkuat statusnya sebagai salah satu perusahaan swasta paling bernilai di dunia.
SoftBank Group dalam pembicaraan untuk memimpin putaran pendanaan hingga US$ 40 miliar di OpenAI dengan valuasi ditaksir US$ 300 miliar, termasuk dana baru, Reuters melaporkan pada Januari.
Tawaran konsorsium Elon Musk diperkirakan berimplikasi pada antimonopoli. Kesepakatan sebesar itu juga akan mengharuskan orang terkaya di dunia itu dan konsorsiummengumpulkan dana yang sangat besar.
Saham Musk di Tesla diproyeksikan US$ 165 miliar, menurut data LSEG. Akan tetapi, pengaruhnya terhadap perbankan kemungkinan tipis setelah ia membeli Twitter yang kini berubah nama menjadi US$ 44 miliar pada 2022.
Bankir investasi yang tidak disebutkan namanya mengatakan Elon Musk dapat menjual sebagian saham di Tesla, mengambil pinjaman, atau menggunakan saham di perusahaan roket SpaceX yang bernilai puluhan miliar dolar sebagai agunan, untuk membeli lembaga nirlaba pengendali OpenAI.
Hal senada disampaikan oleh analis di DA Davidson Gil Luria. "Tawaran Musk untuk membeli lembaga nirlaba OpenAI akan secara signifikan mempersulit penggalangan dana OpenAI saat ini dan proses konversi menjadi perusahaan nirlaba," kata dia.
"Tawaran tersebut tampaknya didukung oleh investor yang lebih kredibel. OpenAI mungkin tidak dapat mengabaikannya. Ini merupakan tanggung jawab fidusia dewan direksi OpenAI untuk memutuskan apakah ini merupakan tawaran yang lebih baik, yang dapat mempertanyakan tawaran dari SoftBank,” ia menambahkan.