Kotabaru Lawan Abrasi dengan Mangrove
REPUBLIKA.CO.ID, KOTABARU -- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan melakukan penanaman bibit manghrove sebanyak 26 ribu bibit. Penanaman mangrove itu untuk mengatasi abrasi bibir pantai di dua wilayah...
![Kotabaru Lawan Abrasi dengan Mangrove](https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/035101700-1711802585-830-556.jpg)
(Ilustrasi) Sejumlah relawan lingkungan menanam pohon mangrove di Pantai Dupa, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (30/3/2024).
REPUBLIKA.CO.ID, KOTABARU -- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Provinsi Kalimantan Selatan melakukan penanaman bibit manghrove sebanyak 26 ribu bibit. Penanaman itu untuk mengatasi bibir pantai di dua wilayah kecamatan di daerah itu.
"Di Desa Semisir Pulau Laut Tengah sebanyak 20 ribu bibit mangrove, sedangkan di Desa Tanjung Pangga Kecamatan Kelumpang Selatan sebanyak enam ribu bibit mangrove," kata Kepala Bidang Penaatan, Pengendalian, Perencanaan dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kotabaru Badarudin, di Kotabaru, Selasa (11/2/2025).
Badarudin menjelaskan, penanaman mangrove di Semisir menggunakan pola rumpun berjarak. Dia mengemukakan, rumpun berjarak itu, yakni bibit mangrove ditanam di bibir pantai dengan cara berkelompok, satu kelompok bervariasi bisa 200 pohon, bisa kurang juga bisa lebih.
Setiap kelompok dipagar menggunakan bambu yang ditancapkan ke tanah, dan pagar tersebut juga diberi pengaman bambu yang ditancapkan berbentuk siku yang diarahkan ke laut.
Tujuannya adalah agar tanaman mangrove tidak diterjang gelombang, dan gelombang bisa dipecah oleh bambu yang ditancapkan berbentuk siku tersebut.
Menurut Badarudin, perlakuan di Semisir berbeda dengan Tanjung Pangga.
"Gelombang laut di Semisir jauh lebih besar, sehingga upaya untuk menyelamatkan tanaman juga harus lebih baik dan kuat," ujarnya.
Hal itu dilakukan agar abrasi di bibir pantai Semisir yang panjangnya diperkirakan satu kilometer itu bisa diatasi.
sumber : Antara