Marak Spanduk 'Bahlil No Gas 3 Kg Yes' di Jakarta hingga Bogor, Ini Kata Pengamat Komunikasi Politik

Hal itu terjadi karena kebijakan Bahli dinilai sangat tidak pro rakyat. Kebijakan itu jauh dari keinginan untuk melayani rakyat.

Marak Spanduk 'Bahlil No Gas 3 Kg Yes' di Jakarta hingga Bogor, Ini Kata Pengamat Komunikasi Politik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-  Spanduk bergambar dengan tulisan 'Bahlil No Yes' bertebaran di sejumlah titik di Jakarta hingga Bogor, Jawa Barat.

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. mengatakan bertebarannya tersebut mengindikasikan amarah kepada sang menteri.

"Spanduk tersebut kiranya bentuk protes terhadap Bahlil. Protes itu sebagai wujud kekecewaan atas kebijakan Bahlil mengenai yang telah membuat harus antri untuk mendapatkan tersebut. Bahkan ada yang meninggal," kata Jamiluddin kepada Tribunnews, Kamis (6/2/2025).

Jadi, lanjut Jamiluddin, itu memuat pesan, sudah tidak menghendaki Bahlil Rakyat lebih membutuhkan daripada Bahlil.

Hal itu terjadi karena kebijakan Bahli dinilai sangat tidak pro . Kebijakan itu jauh dari keinginan untuk melayani .

Menurut dia, kebijakan tersebut tidak sejalan dengan yang digaungkan Presiden bahwa pemerintahannya prorakyat. Bahkan menegaskan akan menindak menterinya yang tidak pro .

Jamiluddin  mengatakan kebijakan Menteri Bahlil terkait 3 Kg bisa menjadi titik perhatian .

"Karena itu, saatnya me-reshuffle Bahlil. Sebab kebijakan Bahlil dinilai tidak sejalan dengan kebijakan ," kata mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta.

Diketahui, -spanduk tersebut bertebaran di Jakarta dan Bogor. Pantauan TribunnewsBogor.com di lokasi, ini dipasang tepat di bagian bawah papan reklame.

Spanduk dipasang menggunakan tali plastik yang diikat ke ujung-ujung besi.

Spanduk ini berukuran cukup panjang dengan didominasi oleh warna hijau muda.

Di ujung posternya, dipasang foto wajah Bahlil sambil tersenyum.

“Kalau kemarin belum ada. Mungkin tadi pagi dipasangnya. Saya baru lihat hari ini juga,” kata sopir angkot Rifai saat berbincang dengan TribunnewsBogor.com.

Ia beranggapan, bahwa dipasang sebagai bentuk kekecewaan warga terhadap Bahlil semenjak Gas 3 kg menghilang dari eceran.