Menpora: Naturalisasi Pemain Adalah Strategi Paralel, Fokus Tetap di Pembinaan Usia Muda
Menpora Dito juga menjelaskan, program pembinaan usia muda tetap dilakukan sehingga ke depan makin banyak lagi pemain-pemain yang tumbuh
Menpora: Naturalisasi Pemain Adalah Strategi Paralel, Fokus Tetap di Pembinaan Usia Muda
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo turut mendukung program yang kini gencar dilakukan PSSI.
Program Naturalisasi saat ini khususnya untuk Timnas senior yang berjuang lolos di Piala Dunia 2026.
Hal itu juga jadi salah satu alasan PSSI memproses Ole Romeny.
Namun di balik itu, Dito juga menjelaskan, program pembinaan usia muda tetap dilakukan sehingga ke depan makin banyak lagi pemain-pemain yang tumbuh dan besar di Indonesia hingga memperkuat skuad Garuda.
“Proses pemberian kewarganegaraan ini adalah strategi paralel, yaitu jangka menengah dan pendek. Kemenpora, khususnya bersama para federasi olahraga, ini fokus kepada pembinaan usia muda,” kata Dito dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, Jakarta, Senin (3/2/2025).
“Pastinya juga selalu saya sampaikan bahwa strategi kita memaksimalkan potensi diaspora kita bagaimana kita bisa memperkuat timnas dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 ini,” terangnya.
Salah satu fokus pemerintah bersama PSSI dalam pembinaan usia muda yakni dengan sering menggelar kompetisi atau turnamen di usia muda.
Selain itu, pembenahan fasilitas seperti Stadion dan lainnya juga gencar dilakukan yang nantinya juga berdampak pada kualitas para pesepakbola muda Indonesia.
“Tapi harus diingat segala strategi terkait penyiapan usia dini, bahkan sekarang kita Kemenpora beserta PSSI sudah mulai dari U-7 untuk penyelenggaraan kejuaraannya dan bagaimana sekarang kita menyiapkan dari segi informasi, infrastruktur, Stadion-Stadion, dan juga Venue sepak bola di mana-mana, serta training center di beberapa titik sudah dibangun dan sudah jadi,” ujar politisi asal Golkar tersebut.
“Jadi ini adalah penguatan bagaimana saat kita melakukan penguatan diaspora, atlet lokal, dan anak-anak muda kita memiliki kesempatan yang sama,” pungkasnya.