Menteri Rosan: Hilirisasi dari budi daya perairan hingga kehutanan
Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani menyebut Indonesia sudah membuat rencana atau blue book terkait dengan ...
Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani menyebut Indonesia sudah membuat rencana atau blue book terkait dengan hilirisasi di sektor budi daya perairan atau aquaculture, perikanan hingga kehutanan.
Rosan menyampaikan hilirisasi merupakan upaya untuk memberikan nilai tambah terhadap komoditas yang sudah dimiliki oleh Indonesia. Nilai tambah ini pun, berkaitan erat dengan pertumbuhan dan perkembangan industrialisasi.
"Indonesia ini, kita juga sudah membuat rencana atau blue book dari hilirisasi kita ke depan, tidak hanya di bidang mineral, tapi juga kita lakukan di bidang aquaculture, fishery, kehutanan. Kita sudah melakukan ini, analisa ini bersama-sama, dan akhirnya kita tuh sempurnakan," ujar Rosan di Jakarta, Kamis.
Perencanaan mengenai hilirisasi, kata Rosan, tujuannya adalah untuk mengoptimalkan semua nilai tambah dari komoditas yang dimiliki. Hilirisasi ini, dinilai Rosan dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas dan berkesinambungan.
Beberapa komoditas yang telah dilakukan hilirisasi antara lain, nikel berupa baterai kendaraan listrik. Saat ini terdapat dua lokasi pengolahan pemurnian bijih nikel di Morowali, Sulawesi Tengah dan Weda Bay, Maluku Utara.
Selain sektor mineral, komoditas lain seperti rumput laut, udang, kelapa, tilapia hingga karet memiliki potensi yang besar untuk hilirisasi.
Namun demikian, proses hilirisasi ini akan dilakukan secara bertahap dan Indonesia sangat terbuka untuk bekerja sama dengan pihak asing.
"Selain nikel, CPO, mungkin next-nya kita akan lakukan kepada rumput laut, karena kita juga produsen nomor dua terbesar di dunia, kalau kita bicara tropical seaweed itu nomor satu, dan ini akan kita lakukan secara bertahap," katanya.
Rosan mengatakan, proses hilirisasi ini harus dijalankan secara transparan dan menjunjung tata kelola perusahaan, sehingga dapat memberi perbaikan pada iklim investasi di Indonesia. Dengan demikian, diharapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat terus meningkat dan berkelanjutan.
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025