Meski ada ancaman Trump, China akan perkuat kerja sama BRICS

China menyatakan siap memperkuat kerja sama bisnis dengan sesama negara anggota BRICS meski Presiden AS Donald Trump ...

Meski ada ancaman Trump, China akan perkuat kerja sama BRICS

Beijing (ANTARA) - China menyatakan siap memperkuat kerja sama bisnis dengan sesama negara anggota BRICS meski Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif perdagangan kepada aliansi ekonomi itu.

"China siap memperkuat kerja sama bisnis di berbagai bidang dengan negara-negara BRICS dan berperan lebih banyak demi kestabilan pertumbuhan ekonomi global," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning pada Rabu (22/1).

Mao mengatakan hal itu untuk menanggapi pernyataan Trump pada Senin usai dilantik sebagai Presiden AS.

Trump mengancam akan mengenakan tarif masuk 100 persen terhadap barang-barang yang diimpor dari negara-negara BRICS jika mereka tidak mencabut rencana untuk menciptakan mata uang alternatif yang bisa menyaingi dolar AS di pasar global.

Presiden Rusia Vladimir Putin menilai terlalu dini untuk membicarakan mata uang BRICS karena hal itu bukan tujuan utama organisasi tersebut saat ini.

Mao mengatakan bahwa BRICS mengusung keterbukaan, inklusivitas, dan kerja sama saling menguntungkan, dan tidak terlibat dalam konfrontasi blok.

Tujuan BRICS adalah mencapai kemajuan dan kesejahteraan universal, katanya.

BRICS adalah aliansi ekonomi yang dibentuk pada 2006. Selain Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan sebagai anggota awal, lima negara lain —Mesir, Ethiopia, Iran, Uni Emirat Arab, dan Indonesia— juga bergabung ke dalam organisasi itu.

Sumber: Sputnik

Baca juga:

Baca juga:

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025