Museum Wayang hadirkan tata pamer baru dan pengalaman imersif
Museum Wayang kini memiliki wajah baru dengan tata pamer modern serta pengalaman imersif yang menggabungkan koleksi ...
Jakarta (ANTARA) - Museum Wayang kini memiliki wajah baru dengan tata pamer modern serta pengalaman imersif yang menggabungkan koleksi museum, elemen interaktif dan teknologi.“Semoga upaya pengembangan dan pengelolaan museum yang inovatif dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi berbagai pihak untuk melestarikan Sejarah, seni dan budaya di Kota Jakarta”, kata Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Kebudayan Provinsi DKI Jakarta, Mochamad Miftahulloh Tamary dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis.Adapun wajah baru ini dihadirkan mengingat salah satu indikator kota global, yakni menawarkan nilai-nilai yang menarik bagi warga serta turis yang berkunjung.
Baca juga:
Peresmian wajah baru Museum Wayang itu rencananya akan dilaksanakan pada 24 Januari 2025 oleh Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi.Jakarta dinilai memenuhi indikator ini karena memiliki banyak pilihan destinasi wisata budaya, salah satunya museum yang juga memiliki ekosistem guna mendukung perkembangan seni dan budaya.Terkait tata pamer, yakni penataan koleksi wayang, topeng dan boneka pada bangunan lama Museum Wayang. Penataan ini menampilkan vitrin yang minimalis serta fokus utama pada koleksi yang berpadu dengan keindahan bangunan cagar budaya.
Baca juga: Selain itu, kata dia, terdapat digital wayfinder (petunjuk navigasi), peta persebaran wayang, silsilah wayang, lini masa perkembangan wayang, permainan gamelan dan papan informasi digital guna menambah pengalaman kunjungan di Museum Wayang.Ada pula ruang interaktif imersif yang mempertemukan dunia fisik dan realitas digital atau simulasi. Inovasi teknologi ini menghadirkan cara baru dalam berkomunikasi serta berinteraksi.Teknologi imersif ini mencakup Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Mixed Reality (MR). Ruang imersif di museum dilengkapi Area Super Hologram, Ruang Imersif 360, Permainan Interaktif dan Ramp Interaktif yang dapat dinikmati oleh semua kalangan masyarakat.
Baca juga: Miftahulloh mengatakan tata kelola museum yang melestarikan seni dan budaya melalui teknologi informasi harus dilakukan untuk memberikan tidak hanya wawasan atau pengetahuan baru tapi juga pengalaman menarik ketika berkunjung ke museum.
Dia berharap dengan digunakannya pendekatan teknologi mampu
membawa lebih banyak pengunjung muda, yang juga menjadi ujung
tombak pelestarian budaya bangsa.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025