Pastry Chef: Peminat cokelat di Jakarta banyak meski harga bahan mahal
Pastry Chef dari Academy Pastry Culinary Art Indonesia, Caesar Andry Priatno mengungkapkan, peminat cokelat di Jakarta ...
![Pastry Chef: Peminat cokelat di Jakarta banyak meski harga bahan mahal](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2025/01/15/cokelat_1.jpg)
Jakarta (ANTARA) - Pastry Chef dari Academy Pastry Culinary Art Indonesia, Caesar Andry Priatno mengungkapkan, peminat cokelat di Jakarta terbilang masih memiliki respon positif untuk menikmati kudapan yang terbuat dari biji kakao ini.
Meski belakangan harga bahan baku cokelat yakni biji kakao mengalami peningkatan harga sejak 2024 lalu, namun produsen yang bergerak di industri ini tetap terkontraksi dengan permintaan konsumsi yang ada.
“Jadi untuk melihatnya sendiri, di Jakarta khususnya masih cukup banyak masyarakat yang benar-benar tertarik untuk konsumsi cokelat tersebut,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu.
Meski harga bahan baku tinggi, namun menurutnya masih saja ada pelaku usaha yang mau membayar mahal harga bahan baku untuk menjaga kualitas produk cokelat yang diinginkan.
Baca juga:
Baca juga:
Menurut dia tidak ada pasar yang tetap, tantangan soal harga bahan baku memang menjadi persoalan tersendiri bagi industri pastry. Kendati demikian, kondisi tersebut tidak menyurutkan ide sang pengolah alias Chef namun menjadi tantangan untuk menghadirkan produk yang sesuai dengan kantong, rasa yang diinginkan pasar dan patut untuk dibeli oleh konsumen.
Menyoal permintaan pasar, menurut dia penting bagi produsen kudapan cokelat untuk berkreasi dan berinovasi, terutama saat ada produk yang tengah viral dan menjadi perbincangan di media sosial.
“Bisa jadi banyak kemauan banyak kalangan, karena banyak lagi untuk viral tersebut itu bukan satu segmen aja. Viral tersebut pasti kan udah banyak segmen nih, di situlah tetap demand buat si cokelat tersebut ada. Contoh saja fase cokelat Dubai,” ujarnya lagi.
Dengan menghadirkan produk-produk cokelat yang memicu tingginya permintaan, maka hal ini turut berdampak pada produksi biji cokelat dalam negeri yang terus bergulir.
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025