Pemprov Jakarta Minta Kuota LPG 3 Kg Ditambah
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta mengungkapkan bahwa kuota LPG 3 kilogram (kg) pada 2025 lebih kecil dibandingkan usulan. Bahkan, kuota LPG 3 kg untuk Jakarta tahun ini lebih...
Warga berjalan di dekat tabung gas LPG 3 Kg yang kosong di salah satu warung kelontong di Kawasan Tebet, Jakarta, Kamis (6/2/2025)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta mengungkapkan bahwa kuota LPG 3 kilogram (kg) pada 2025 lebih kecil dibandingkan usulan. Bahkan, kuota untuk Jakarta tahun ini lebih rendah dibandingkan pada 2024.
Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan, pihaknya mengusulkan kuota LPG 3 kg untuk 2025 didasari penyaluran yang dilakukan pada tahun sebelumnya. Namun, jumlah kuota yang diberikan untuk wilayah Jakarta pada tahun ini justru lebih kecil dibandingkan 2024. "Yang disetujui oleh Dirjen Migas (Kementerian ESDM) itu tidak seperti yang kami ajukan. Ada lebih rendah kurang lebih 5 persen," kata Teguh, Jumat (7/2/2025).
Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi Provinsi Jakarta, alokasi kuota LPG tabung 3 kg tahun 2024 untuk wilayah DKI Jakarta itu sekitar 417. 243 metrik ton. Namun, hasil penyaluran LPG 3 kg per 30 September 2024 itu mencapai hampir 421.989 metrik ton. Artinya, realisasi penyalurannya mencapai 101,14 persen.
Karena itu, Pemprov Jakarta mengusulkan kuota sebesar 433.933 metrik ton atau lebih besar dibandingkan usulan tahun lalu. Namun, kuota yang diberikan untuk Provinsi Jakarta pada 2025 hanya 407. 555 metrik ton atau lebih rendah sekitar 5 persen dibandingkan usulan.
Teguh mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian ESDM untuk bisa menambah kuota LPG 3 kg untuk Jakarta. "Jadi juga nanti kami akan coba koordinasikan lebih lanjut," kata dia.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi Provinsi Jakarta Hari Nugroho mengatakan, pihaknya akan segera melakukan pembahasan dengan Dirjen Migas Kementerian ESDM terkait masalah itu. Bahkan, pihaknya sudah membuat nota dinas kepada Dirjen Migas.
"Segera mungkin (dibahas). Kami sudah katakan pembuatan nota dinas dari pak Gubernur ke pak Dirjen untuk menambahkan alokasi yang kemarin sempat dikurangi 5 persen," kata Hari.