Pordasi dan Kementan jalin kerjasama program zona bebas penyakit kuda

Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) dan Kementerian Pertanian (Kementan) menjalin ...

Pordasi dan Kementan jalin kerjasama program zona bebas penyakit kuda
Kami berharap sinergi ini benar-benar membawa dampak signifikan bagi sektor peternakan kuda dan olahraga berkuda di Indonesia

Jakarta (ANTARA) - Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) dan Kementerian Pertanian (Kementan) menjalin kerjasama program zona bebas penyakit kuda atau equine disease free zone (EDFZ).

Ketua Umum PP Pordasi Aryo Djojohadikusumo berharap lewat kolaborasi dengan Kementan mampu mewujudkan zona EFDZ dengan target terdekat di wilayah Jabodetabek dan Bali. PP Pordasi resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Pertanian mengenai sinergisitas pengembangan kuda di Indonesia.

“EDFZ di Bali dan Jabodetabek adalah harga mati untuk kami bisa membuat acara-acara berkuda internasional dengan mengundang atlet dan kuda dari luar negeri sehingga bisa mengembangkan olahraga ini," kata Aryo Djojohadikusumo dalam keterangan resmi PP Pordasi, Rabu.

Baca juga:

Aryo menambahkan bahwa kerjasama ini menjadi tonggak penting untuk kemajuan sektor peternakan kuda sekaligus mendukung olahraga berkuda di tanah air.

EDFZ terakhir kali diterapkan pada tahun 2018 tepatnya saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Semenjak itu, EFDZ tak pernah diterapkan kembali di tanah air.

Padahal dengan tidak diberlakukan aturan tersebut membuat atlet Indonesia beserta kudanya mengalami kesulitan untuk melatih jam terbang.

Kerja sama ini menjadi tonggak penting bagi kemajuan sektor peternakan kuda sekaligus mendukung olahraga berkuda di tanah air.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berharap sinergi ini dapat memberikan dampak signifikan bagi sektor peternakan kuda di Indonesia.

Baca juga:

Selain itu Amran, sapaan akrabnya, mengatakan dengan kerjasama ini dapat memberikan kesempatan besar untuk pengembangan olahraga berkuda di Indonesia.

“Kami berharap sinergi ini benar-benar membawa dampak signifikan bagi sektor peternakan kuda dan olahraga berkuda di Indonesia. Ini adalah kesempatan besar bagi kami untuk menunjukkan potensi besar bangsa di bidang ini,” ujar Amran.

Kerjasama ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan populasi kuda di Indonesia yang mengalami penurunan cukup signifikan.

Mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS), populasi kuda di Indonesia mengalami penurunan yang cukup signifikan dari 382.014 ekor pada tahun 2021 menjadi 367.302 ekor pada tahun 2022.

Dari 38 provinsi, hampir semuanya mencatat penurunan populasi, kecuali Sumatra Selatan, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Banten, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, dan Maluku.

Baca juga:

Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025