Prediksi BMKG Hingga 20 Februari: Hujan Menengah Bakal Rutin Guyur Jawa Barat
Beberapa pemicu utama awan hujan di Jawa Barat adalah Gelombang Low Equatorial dan Gelombang Kelvin yang sedang aktif.
![Prediksi BMKG Hingga 20 Februari: Hujan Menengah Bakal Rutin Guyur Jawa Barat](https://statik.tempo.co/data/2024/12/12/id_1361540/1361540_720.jpg)
TEMPO.CO, Bandung - Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika () memprediksi kategori menengah akan sering mengguyur sebagian besar pada pada dasarian kedua bulan ini, persisnya pada 11-20 Februari 2025. Ada 81 persen dari total area di Jawa Barat yang intensitas hujannya berkisar 50-150 milimeter per dasarian.
Menurut prakiraan Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat, wilayah dengan hujan menengah itu meliputi sebagian Kabupaten Bogor, Kabupaten dan Kota Sukabumi, serta Cianjur. Prakiraan ini juga untuk area Bandung Raya yang meliputi Kota dan Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, serta Kabupaten Bandung Barat.
Daerah lain dengan potensi hujan menengah di Jawa Barat adalah Kota Depok, Kota dan Kabupaten Bekasi, Karawang, sebagian Subang, Purwakarta, Sumedang, Indramayu, Kota dan Kabupaten Cirebon. Sebagian Kuningan dan Ciamis, Kota Banjar, Pangandaran, Kabupaten Tasikmalaya, dan sebagian besar wilayah Kabupaten Garut.
Adapun 18 persen wilayah di Jawa Barat diprediksi mendapat hujan berkategori tinggi dengan intensitas 150-300 milimeter per dasarian. Areanya meliputi di Kota Bogor dan sekitarnya, sebagian Purwakarta, Subang selatan, Sumedang, Majalengka, sebagian Kuningan dan Ciamis, Kota Tasikmalaya, hingga Garut.
Ada juga bagian kecil, hanya satu persen, wilayah di Jawa Barat yang bercurah hujan rendah pada dasarian kedua Februari 2025, yaitu di wilayah selatan Cianjur. Intensitas hujannya hanya sekitar 0-50 milimeter.
Merujuk tinjauan BMKG, ada beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan suplai massa uap air yang memicu awan konvektif di Jawa Bara. Faktor utamanya, antara lain Gelombang Low Equatorial dan Gelombang Kelvin yang aktif di wilayah Jawa Barat. Ada juga faktor labilitas atmosfer lokal yang diprakirakan bervariasi pada kategori ringan hingga sedang.