Reaksi Warga Palestina dan Israel saat Sandera Dibebaskan
Warga Palestina dan Israel bersorak-sorai menyambut kebebasan anggota keluarga mereka yang selama ini ditahan.
TEMPO.CO, Jakarta - Hamas membebaskan tiga warga negara Israel, sebagai imbalannya Tel Aviv membebaskan 90 tahanan warga Palestina pada Minggu, 19 Januari 2025. Pertukaran sandera ini dilakukan setelah 15 bulan perang Gaza berkecamuk yang menghancurkan Gaza dan membuat Timur Tengah diselimuti keteganan.
Pakta gencatan senjata sementara ini membuat bisa pulang ke rumah mereka yang sudah remuk tanpa waswas bakal dijatuhi bom Israel dan memulai kembali hidup mereka dari nol. Truk-truk pembawa bantuan kemanusiaan juga mulai mendistribusikan lebih banyak bantuan. Ada pula sekelompok warga Gaza yang bersorak-sorai gembira dengan kesepakatan gencatan senjata ini. Sedangkan anggota Hamas tetap bersembunyi.
Kembang api diledakkan sebagai bentuk selebrasi saat bus-bus pembawa tahanan warga Palestina tiba di Ramalah, Tepi Barat, di mana ribuan orang menunggu untuk menyambut mereka. Menurut Hamas, warga Palestina yang dibebaskan Tel Aviv adalah 69 tahanan perempuan dan 21 remaja laki-laki yang ditahan di Tepi Barat dan Yerusalem
Ratusan warga Israel juga bersorak-sorai gembira menyambut tiga sandera warga Israel yang dibebaskan Hamas. Warga yang bergembira berkumpul di luar kantor Kementerian Pertahanan Israel. Tiga sandera warga negara Israel yang dibebaskan itu semuanya perempuan, yang dibawa menggunakan mobil palang merah dengan kawalan anggota Hamas.
Militer Israel dalam keterangan menjelaskan ketiga sandera itu adalah Romi Gonen, Doron Steinbrecher dan Emily Damari, yang semuanya saat ini sudah berkumpul kembali orang tua mereka. Ketiganya dalam kondisi sehat. Damari yang kehilangan dua jarinya karena tertembak saat penculikan, tampak tersenyum dan menyambut ibunya.
“Saya ingin mengatakan pada Anda (Damari, Gonen, dan Steinbrecher), bangsa ini menyambut kedatangan Anda,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Ketiga sandera yang dibebaskan itu, dipertemukan dengan keluarga mereka di Sheba Medical Center. Pertemuan tersebut diwarnai isak-tangis dan tawa gembira. Dalam serangan 7 Oktober 2023, Hamas menculik sekitar 250 sandera.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik