Sabalenka melaju ke final Australian Open ketiga berturut-turut

Juara bertahan dua kali Aryna Sabalenka melanjutkan dominasinya di Melbourne Park, Kamis malam, untuk mengamankan ...

Sabalenka melaju ke final Australian Open ketiga berturut-turut

Jakarta (ANTARA) - Juara bertahan dua kali Aryna Sabalenka melanjutkan dominasinya di Melbourne Park, Kamis malam, untuk mengamankan tempat di final ketiga berturut-turut di Australian Open.

Petenis nomor satu dunia itu mengalahkan unggulan nomor 11 Paula Badosa 6-4, 6-2 di semifinal untuk memenangi pertandingan ke-20 berturut-turut di turnamen major pertama musim ini.

"Setelah 0-2, 0-40, setelah itu saya menilai bahwa saya bermain tenis yang sangat hebat. Maksud saya, saya bermain dengan sangat baik, menurut saya," kata Sabalenka usai pertandingan, seperti disiarkan WTA.

"Saya pikir ketika saya mematahkan servisnya dua kali dan saya unggul 3-2, saya merasa seperti, Oke, saya kembali. Saya merasa permainan saya jauh lebih baik. Saya seperti, 'Oke, sekarang saatnya untuk melangkah maju'."

Sabalenka melanjutkan dominasinya pada 2025 dengan catatan 11-0 di musim ini. Ia kini tinggal selangkah lagi untuk meraih kemenangan ketiga berturut-turut.

Pada babak final, Sabtu (25/1), Sabalenka berusaha menjadi petenis putri pertama yang memenangi tiga gelar Australian Open berturut-turut sejak Martina Hingis pada 1997-1999.

Petenis berusia 26 tahun itu akan menghadapi petenis peringkat dua dunia Iga Swiatek atau petenis peringkat 14 Madison Keys di final.

Pada semifinal, Sabalenka menjadi petenis putri pertama yang melaju ke tiga final Australian Open berturut-turut sejak Serena Williams dan yang termuda sejak Martina Hingis.

Sabalenka memperbaiki rekornya menjadi 6-2 atas Badosa. Petenis Spanyol itu akan kembali ke 10 besar peringkat WTA setelah mencapai semifinal Grand Slam pertamanya.

Baca juga:

Dalam perjalanannya ke empat besar, Badosa mengamankan kemenangan 10 besar pertamanya di turnamen besar dengan mengalahkan petenis peringkat tiga Coco Gauff di perempat final.

Badosa membuka pertandingan dengan performa yang hampir sempurna, unggul 2-0, 40-0 tetapi tidak dapat mengonversi poin tiga gimnya.

Sementara itu, Sabalenka menenangkan diri untuk mematahkan servis Badosa dalam gim berdurasi delapan menit, lalu petenis peringkat 1 dunia itu menang dalam empat gim berturut-turut.

Setelah membangun keunggulan 4-2, Sabalenka tidak menghadapi break point lagi dalam pertandingan yang berlangsung selama satu jam 26 menit itu.

Menurut statistik WTA, Sabalenka menyelesaikan pertandingan dengan 26 pukulan winner dengan 18 kesalahan sendiri, sementara Badosa hanya mampu menghasilkan delapan pukulan winner dengan 14 kesalahan sendiri.

"Set pertama sangat ketat, levelnya bagus," kata Badosa.

"Kemudian di set kedua dia mulai sangat, sangat agresif. Semuanya berjalan lancar. Semua yang dia lakukan hari ini, menyentuh bola hari ini, bisa menjadi emas. Dia memainkan pertandingan terbaiknya bahkan bukan yang terbaik minggu ini. Dari bulan-bulan terakhir, itu pasti."

"Jika dia bermain seperti ini, maksud saya, kita sudah bisa memberinya trofi," ujar petenis berusia 27 tahun itu.

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025