Sawah irigasi Mukomuko terancam alih fungsi jadi sawit
Seluas sekitar 70 hektare (ha) sawah dalam Daerah Irigasi Air Dikit Kecil di wilayah Desa Penarik, Kabupaten Mukomuko, ...
Mukomuko (ANTARA) - Seluas sekitar 70 hektare (ha) sawah dalam Daerah Irigasi Air Dikit Kecil di wilayah Desa Penarik, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu terancam beralih fungsi menjadi sawit karena masalah sistem irigasi tidak lagi mengairi sawah setempat.
"Dulu luas sawah dalam irigasi ini seluas 70 ha, kini tersisa 10 ha, dan sisa sawah dikhawatirkan beralih fungsi karena bendungan irigasi yang mengairi sawah jebol dan belum diperbaiki sampai sekarang," kata Ketua Kelompok Tani Maju Makmur di Desa Penarik Sudianto di Mukomuko, Rabu.
Dia menjelaskan bahwa petani di wilayahnya beransur-ansur mengalihfungsikan lahan sawah menjadi sawit karena infrastruktur irigasi yang ada di wilayah ini tidak bisa mengairi areal persawahan tersebut.
Ia menyebutkan bahwa dari seluas sekitar 70 ha sawah di wilayah ini berkurang drastis akibat persoalan irigasi, termasuk talang air irigasi ini putus dan tidak diperbaiki sehingga sawah tersebut tidak mendapatkan pengairan.
Bendungan Irigasi Air Dikit Kecil di Desa Penarik yang jebol akibat banjir namun sampai sekarang belum diperbaiki, dan kerusakan ini menyebabkan sisa sawah di wilayah ini tidak mendapatkan pengairan.
Bila irigasi itu tidak bisa berfungsi dalam waktu dekat ini, Sudianto khawatir terjadi alih fungsi lahan tanaman pangan ke kelapa sawit karena sekarang sudah banyak yang menanam sawit.
"Saya tidak pernah menyuruh dan melarang petani setempat mengalihfungsikan lahan, cuma saya menyarankan kalau tidak mau menanam padi, petani bisa menanam jagung atau kacang, jangan menanam sawit karena yang rugi kita," ujarnya
Pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan status sawah dengan cara mengusulkan perbaikan irigasi jebol ini baik melalui pesan tertulis ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan Dinas Pertanian Mukomuko melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), namun belum ada tanggapan.
Selain itu, dia juga berusaha menggalang dana untuk memperbaiki bendungan Irigasi Air Dikit Kecil yang jebol akibat banjir, supaya petani bisa menanam padi.
Terkait dengan upayanya menggalang dana, kata dia, sampai sekarang belum ada kabar dari semua anggota kelompok tani.
Terkait masalah itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Fitriani Ilyas mengatakan bahwa bendungan irigasi yang jebol merupakan kewenangan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang setempat.
Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2025