SBY Akui Hubungannya dengan Megawati Masih Renggang, Taufik Kiemas Sudah Upaya lewat Ani Yudhoyono
SBY mengakui hubungannya dengan Megawati masih belum membaik hingga saat ini sejak diisukan retak pada tahun 2004 atau 21 tahun yang lalu.
![SBY Akui Hubungannya dengan Megawati Masih Renggang, Taufik Kiemas Sudah Upaya lewat Ani Yudhoyono](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Keretakan-Hubungan-SBY-Megawati.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui hubungannya dengan Presiden ke-5 RI, masih renggang.
SBY mengatakan siapapun yang berpandangan seperti itu tidak salah.
Kendati demikian, menegaskan masih renggangnya hubungan dengan Megawati tak membuatnya harus benar-benar menutup komunikasi dengan Ketua Umum PDIP tersebut.
"Kalau ada yang berpandangan seperti itu, tidak salah. Meskipun, tidak berarti tidak bisa bertemu sama sekali, tidak bisa berjabat tangan, tidak bisa berbicara secukupnya."
"Tidak seburuk itu sebetulnya (hubungan dengan Megawati). Tapi, memang benar belum cair sekali," katanya dikutip dari program Bicara di YouTube Liputan6, Selasa (11/2/2025).
SBY menilai renggangnya hubungan dengan Megawati berawal dari persaingan di Pemilu 2004 dan 2009.
Dia menduga hal tersebut turut berdampak dengan belum harmonisnya dirinya dengan Megawati.
"Kalau saya berusaha memahami, mungkin kontestasi kami dulu begitu keras, (pemilu) 2004 dan 2009. Barangkali itu, mungkin itu sisa-sisa dari kontestasi yang keras," katanya.
SBY mengatakan bahwa hubungannya dengan Megawati apakah membaik atau masih belum baik, maka hanya waktu yang bisa menjawabnya.
"Mungkin time will tell, sejarah menakdirkan nanti seperti apa hubungan saya dengan beliau ke depan," tuturnya.
Di sisi lain, SBY mengungkapkan upaya untuk memperbaiki hubungan dengan Megawati telah banyak dilakukan.
Baca juga:
Salah satu yang turut andil untuk mengupayakannya, kata , adalah mendiang suami Megawati, .
Bahkan, upaya tersebut diupayakan lewat komunikasi antara dengan mendiang istri , .
"Sebetulnya ada (upaya untuk membuka komunikasi) dan boleh dikatakan banyak. Paling tidak, mendiang Bapak yang bersahabat baik sampai akhir hayatnya dengan saya, itu ingin betul (SBY dan Megawati berdamai)."