Surat Al-Fatihah: Keutamaan dan isi kandungannya dalam ajaran Islam

Surat Al-Fatihah, yang berarti pembukaan, adalah surat pertama dalam Al-Quran dan memiliki posisi yang sangat penting ...

Surat Al-Fatihah: Keutamaan dan isi kandungannya dalam ajaran Islam

Jakarta (ANTARA) - Surat Al-Fatihah, yang berarti pembukaan, adalah surat pertama dalam Al-Quran dan memiliki posisi yang sangat penting bagi umat Islam. Dikenal dengan sebutan Ummul Quran (Induk Al-Quran), surat ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam setiap rakaat shalat.

Sebagai surat yang merangkum inti ajaran Al-Quran, termasuk ketauhidan, ibadah, dan nilai-nilai lainnya, Al-Fatihah mengandung makna yang sangat dalam. Di dalamnya terdapat doa, pujian kepada Allah, serta petunjuk agar umat manusia tetap berada di jalan yang benar.

Membaca surat ini membawa banyak manfaat, termasuk memperkuat keimanan dan dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Keistimewaan ini menjadikan Al-Fatihah bukan hanya bacaan wajib dalam shalat, tetapi juga memiliki nilai spiritual yang sangat dalam.

Setiap umat Islam yang rutin membacanya akan memperoleh pahala. Surat ini, yang terdiri dari tujuh ayat dan termasuk surah Makkiyah, diturunkan di Mekkah. Lantas apa saja keutamaan dalam membaca surat Al-Fatihah? Simak penjelasan berikut ini, melansir berbagai sumber.

Baca juga:

Keutamaan dalam membaca surat Al Fatihah

1. Surat paling agung

Surat Al-Fatihah dianggap sebagai surat yang paling agung dalam Al-Quran, dengan pahala berlimpah bagi siapa pun yang membacanya. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa Al-Fatihah adalah surat yang paling mulia. Hadits dari Abu Sa’id Rafi’ bin Al-Mu’alla mengonfirmasi hal ini, di mana Rasulullah mengajarkan bahwa Al-Fatihah adalah "Alhamdulillahi rabbil 'alamin" yang merupakan surat yang paling mulia di Al-Quran.

2. Assab'ul Matsani

Al-Fatihah disebut "Assab'ul Matsani" karena terdiri dari tujuh ayat yang dibaca berulang dalam shalat. Angka tujuh juga memiliki makna khusus, seperti tujuh lapisan langit, tujuh surga, dan sebagainya, yang juga dijelaskan dalam QS. Al-Hijr ayat 87.

Dalam QS. Al-Hijr ayat ke 87:

وَلَقَدْ اٰتَيْنٰكَ سَبْعًا مِّنَ الْمَثَانِيْ وَالْقُرْاٰنَ الْعَظِيْمَ

Artinya : "Sungguh, Kami telah memberikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Quran yang agung".

Baca juga:

3. Surah terbaik dalam Al-Quran

Rasulullah SAW menyebut Al-Fatihah sebagai surah terbaik dalam Al-Quran, yang mengandung ajaran tentang tauhid, sunnah, adab berdoa, dan keimanan terhadap hal-hal gaib, sebagaimana dituturkan oleh sahabat Ibnu Jabir.

4. Wajib dibaca dalam shalat

Al-Fatihah wajib dibaca dalam setiap shalat, kecuali bagi yang belum menghafalnya. Rasulullah SAW menegaskan bahwa salat tanpa membaca Al-Fatihah tidak sah.

5. Sebagai doa penyembuh (Ruqyah) dan berbagai penyakit

Al-Fatihah juga dikenal sebagai doa penyembuh. Pembacaan surat ini dipercaya dapat menyembuhkan penyakit, dengan syarat pembaca dan yang didoakan harus meyakini manfaatnya. Dalam sebuah hadits, sahabat menggunakan Al-Fatihah untuk meruqyah pembesar sebuah kampung yang sedang demam.

Isi dalam kandungan surat Al-Fatihah

1. Akidah yang diajarkan

Surat Al-Fatihah menegaskan ajaran akidah yang telah Allah SWT sampaikan melalui Nabi Muhammad SAW. Dalam surat ini, terkandung prinsip keimanan yang mencakup enam rukun iman, yaitu beriman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab suci, para rasul, hari kiamat, serta qada dan qadar-Nya.

Baca juga:

2. Kecintaan dan keridhaan Allah SWT

Setiap ibadah yang dilakukan dengan ikhlas sesuai dengan aturan Allah SWT dapat mendatangkan cinta dan ridha-Nya. Ibadah ini bisa berupa keyakinan dalam hati, perkataan, maupun tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

3. Hubungan manusia dengan Allah SWT

Allah SWT menetapkan aturan agar manusia dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Aturan tersebut mencakup bagaimana manusia berhubungan dengan-Nya, dengan sesama, serta dengan lingkungan sekitar.

4. Janji dan peringatan dari Allah SWT

Allah SWT selalu menepati janji-Nya. Bagi mereka yang beriman dan bertakwa, akan diberikan kebahagiaan. Sebaliknya, orang-orang yang menyekutukan-Nya dan menolak kebenaran akan menerima azab. Melalui para nabi dan rasul, Allah telah mengingatkan tentang janji dan ancaman ini.

5. Pelajaran dari kisah-kisah masa lalu

Allah SWT menceritakan berbagai peristiwa dari umat terdahulu sebagai pelajaran bagi manusia. Para nabi dan rasul diutus untuk membimbing kaumnya menuju kebenaran, tetapi tidak semua menerima ajaran tersebut. Kisah-kisah ini diabadikan dalam Al-Qur'an sebagai pedoman bagi umat Islam.

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025