Tarif Impor Balasan Trump: Dampaknya Terhadap Ekonomi Global

Kebijakan perdagangan baru Trump, sinyal bakal menerapkan tarif impor balasan kepada banyak negara, berlaku mulai pekan depan

Tarif Impor Balasan Trump: Dampaknya Terhadap Ekonomi Global

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Serikat, , baru-baru ini memberikan sinyal bahwa impor balasan terhadap banyak negara akan diterapkan mulai pekan depan.

Meskipun Trump tidak merinci negara mana yang akan terpengaruh oleh kebijakan ini, ia mengindikasikan bahwa langkah tersebut akan bersifat luas.

Ini adalah bagian dari upaya besar untuk merombak hubungan dagang global demi keuntungan yang lebih besar bagi AS.

Mengapa Trump Menerapkan Kebijakan Ini?

Trump mengungkapkan bahwa pengumuman mengenai perdagangan timbal balik akan dilakukan minggu depan.

Ia menyatakan, "Saya akan mengumumkannya minggu depan, perdagangan timbal balik sehingga kita diperlakukan sama dengan negara lain," seperti yang dikutip dari Reuters.

Menurutnya, kebijakan ini bertujuan untuk membantu memecahkan masalah anggaran AS, serta mendanai perpanjangan pemotongan pajak yang diberlakukan pada tahun 2017.

Pemotongan pajak tersebut, menurut analisis independen, dapat menambah triliunan dollar ke utang AS.

Dampak Langkah Ini terhadap Negara Mitra Dagang

Langkah ini sesuai dengan janji kampanye Trump untuk mengenakan pada impor dengan tujuan agar yang dikenakan pada barang ekspor AS seimbang dengan yang dikenakan negara lain.

Sebelumnya, AS juga sudah memberlakukan impor yang cukup tinggi, seperti yang terjadi pekan lalu, ketika AS mengenakan sebesar 25 persen terhadap produk dari Kanada dan Meksiko serta 10 persen terhadap barang impor dari China.

"Hari ini saya telah menerapkan sebesar 25 persen untuk impor dari Meksiko dan Kanada, 10 persen untuk energi Kanada, dan tambahan sebesar 10 persen untuk Tiongkok," kata Trump dalam pesan yang diunggah di Truth Social.

Negara Mana yang Berpotensi Terdampak?

Selain Kanada, Meksiko dan Tiongkok, Para analis memperkirakan bahwa baru ini kemungkinan akan menyasar pasar Eropa.

Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa Eropa selama ini memberlakukan 10 persen terhadap impor mobil dari AS, yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 25 persen yang ditetapkan AS untuk mobil impor Eropa.

Sementar itu dalam sidang konfirmasi baru-baru ini, Howard Lutnick, calon Menteri Perdagangan AS, mengungkapkan kekhawatirannya mengenai tingginya impor yang diterapkan kepada India

Di sisi lain, Jamieson Greer, calon Perwakilan Dagang AS, juga menyoroti kemungkinan adanya sanksi impor baru yang akan diberlakukan terhadap negara-negara seperti Vietnam dan Brasil.

Greer menegaskan bahwa negara lain harus mengurangi hambatan terhadap ekspor AS jika mereka ingin mempertahankan akses ke pasar AS.

"Jika saya dikonfirmasi, saya perlu pergi ke negara-negara ini dan menjelaskan bahwa jika mereka ingin terus mengakses pasar AS, maka kita harus memiliki hubungan dagang yang lebih seimbang," ungkapnya.

Kebijakan Trump Ancam Ekonomi Global

Kebijakan impor balasan yang direncanakan oleh Trump menunjukkan langkah signifikan dalam perubahan hubungan dagang global.

Ini menciptakan pertanyaan mengenai dampak jangka panjang terhadap ekonomi global dan juga bagaimana negara-negara lain akan bereaksi terhadap langkah-langkah ini.

Seiring dengan pernyataan Trump dan pengakuan para pejabat AS, masa depan perdagangan internasional akan menjadi semakin menarik untuk diperhatikan.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).