Teguh minta Puskesmas Pembantu Kebon Bawang II percepat renovasi
Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi meminta Kepala Puskesmas Pembantu Kebon Bawang II Sri Mulyanti ...
Kami berharap puskesmas ini bisa kembali melayani warga setelah dilakukan renovasi
Jakarta (ANTARA) - Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi meminta Kepala Puskesmas Pembantu Kebon Bawang II Sri Mulyanti segera berkoordinasi dengan Inspektorat Provinsi DKI Jakarta dan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (DCKTRP) Provinsi DKI Jakarta untuk mempercepat renovasi.
"Setelah kita melihat, struktur bangunan puskesmas ini mengalami keretakan pada dinding dan ada kemiringan tanah. Diperlukan tindakan cepat untuk perbaikan agar fasilitas kesehatan (faskes) ini bisa kembali digunakan," kata Teguh di Jakarta, Kamis.
Baca juga:
Selain itu, Teguh mengapresiasi langkah antisipatif pengelola Puskesmas Pembantu Kebon Bawang II, Tanjung Priok, Jakarta Utara dengan melakukan sosialisasi kepada warga sekitar terkait kondisi faskes yang tidak lagi optimal.
Teguh juga mengapresiasi gerak cepat jajaran Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jakarta Utara dalam menjaga keselamatan warga dengan mengalihkan layanan kesehatan sementara ke Puskesmas Pembantu Kebon Bawang I dan III.
"Sehingga, warga yang membutuhkan layanan kesehatan yang semula di Puskesmas Pembantu Kebon Bawang II bisa dialihkan sementara ke Puskesmas Pembantu Kebon Bawang I dan III. Kami berharap puskesmas ini bisa kembali melayani warga setelah dilakukan renovasi," kata Teguh.
Baca juga:
Sementara itu, Kepala Puskesmas Pembantu Kebon Bawang II Sri Mulyanti menjelaskan, bangunan faskes tempatnya bertugas telah berdiri sejak 1975 dengan luas tanah ±242 m², serta luas bangunan ±159 m².
Sri Mulyanti menuturkan, kondisi bangunan yang mengalami penurunan struktur dan keretakan di beberapa bagian dinding terjadi secara berkala dalam kurun waktu satu tahun.
Baca juga:
"Jadi awal keretakan pada permukaan dinding itu Januari 2024 dan terjadi secara berkala. Kemudian, di belakang bangunan juga mengalami kemiringan pada bagian lantai. Kami telah berdiskusi dengan DCKTRP pada Oktober 2024 dan mendapati penyebab kemiringan gedung akibat penurunan struktur tanah. Selanjutnya, sesuai arahan Pj. Gubernur kita akan terus berkoordinasi dengan dinas terkait dan Inspektorat Provinsi DKI Jakarta agar bangunan bisa segera direnovasi," kata Sri.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025