Temuan Kubur Lempeng Batu Diduga Era Majapahit di Bondowoso, Isinya Ludes Dijarah
Temuan Kubur Lempeng Batu Diduga Era Majapahit di Bondowoso, Isinya Ludes Dijarah. ????Sebuah situs kubur lempeng batu ditemukan di Dusun Dawuhan, Desa Suco Lor, Kecamatan Maesan, Kabupaten Bondowoso, Senin (20/1/2025) lalu. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Bondowoso (beritajatim.com) – Sebuah situs kubur lempeng batu ditemukan di Dusun Dawuhan, Desa Suco Lor, Kecamatan Maesan, Kabupaten Bondowoso, Senin (20/1/2025) lalu. Situs tersebut ditemukan petani saat membajak sawah namun hanya ditinggal semalam, seluruh isinya ludes dijarah.
Awalnya, seorang petani setempat bernama Faiseh ingin memperluas menggabungkan 2 petak lahan sawahnya menjadi satu hamparan. Saat proses penggalian, Faiseh menemukan sebuah lempengan batu yang ternyata pintu dari kuburan zaman dahulu.
“Pak Faiseh lalu melaporkan pada petugas jaga kami, pak Sutrisno. Selasa paginya (21/1/2025) ketika kami mendatangi lokasi, pintu kubur itu sudah terbuka dan isinya kosong,” kata Subkoordinator Sejarah dan Cagar Budaya, Bidang Kebudayaan pada Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Bondowoso, Hery Kusdaryanto.
Ia menduga hanya ditinggal semalam, seluruh isi kubur lempeng batu tersebut sudah habis dicuri oleh oknum yang bertanggungjawab. Diprediksi, di dalamnya terdapat ragam peninggalan yang bernilai.
“Biasanya kubur batu itu isinya berupa harta si jenazah mulai dari perhiasan, perlengkapan makan dan mungkin sampai persenjataan yang dijadikan bekal jenazah menuju alam baka,” katanya kepada BeritaJatim.com, Rabu (22/1/2025).
Jika melihat desainnya, kubur lempeng batu tersebut berada di era klasik, bukan peninggalan era megalitikum. Ukurannya antara 3×3 meter dengan ketinggian 1,5 meter, serta dindingnya berasal dari susunan batu bata.
“Hanya di bagian pintu dan siku yang terbuat dari lempengan batu. Diperkirakan kubur lempeng batu itu dibuat pada era Kerajaan Majapahit antara abad 13 sampai 14 masehi,” bebernya.
Menurut Heri, menguburkan jenazah di dalam kubur batu merupakan tradisi nenek moyang yang dilestarikan oleh masyarakat zaman dulu. Terlepas apapun agamanya. Misalnya walaupun beragama Hindu, tapi adat tradisi penguburan seperti itu tetap dilakukan oleh sebagian masyarakat.
“Seperti adat di Tana Toraja. Walaupun agama masyarakatnya Kristen, tapi penguburannya tetap menggunakan cara peninggalan nenek moyang,” ucapnya.
Desa Suco Lor, Kecamatan Maesan sendiri merupakan wilayah yang berada di lereng pegunungan Argopuro. Sejumlah kecamatan yang berbatasan dengan lereng Argopuro antara lain Wringin, Pakem, Binakal, Curahdami, Grujugan hingga Maesan.
“Di wilayah lereng Pegunungan Argopuro ini memang banyak ditemukan situs-situs. Mulai dari kubur lempeng batu, kubur bilik, sarkofagus dan lain-lain,” sebut Hery. [awi/beq]