Ukuran lingkar pinggang dikaitkan dengan risiko diabetes

Hasil studi baru menunjukkan kaitan ukuran lingkar pinggang dengan risiko diabetes, yang mencakup tingkat kematian ...

Ukuran lingkar pinggang dikaitkan dengan risiko diabetes

Jakarta (ANTARA) - Hasil studi baru menunjukkan kaitan ukuran lingkar pinggang dengan risiko diabetes, yang mencakup tingkat kematian akibat penyakit tersebut.

Dalam studi pimpinan Huizhong Ji dari Northern Jiangsu People’s Hospital itu, para peneliti memantau 3.151 perempuan dan 3.473 pria dengan diabetes di Amerika dari tahun 2003 sampai 2018 untuk memahami tingkat kelangsungan hidup mereka.

Sebagaimana dikutip dalam siaran Hindustan Times pada Selasa (21/1), hasil studi yang dipublikasikan di Exploratory Research and Hypothesis in Medicine itu menunjukkan kaitan tersembunyi antara ukuran lingkar pinggang dan kelangsungan hidup penderita diabetes.

Hasil penelitian menunjukkan tingkat kematian akibat diabetes pada perempuan dengan lingkar pinggang 107 cm paling rendah.

Sedangkan pada pria, ukuran lingkar pinggang 89 cm berkaitan dengan risiko kematian akibat diabetes yang paling rendah.

Baca juga:

Baca juga:

Hubungan antara ukuran pinggang dan risiko diabetes pada pria dan perempuan berbeda.

Pada perempuan dengan diabetes, ukuran lingkar pinggang kurang atau lebih dari 107 cm sama-sama membahayakan. Sedangkan pada pria, ukuran lingkar pinggang lebih dari 89 sentimeter menunjukkan risiko lebih tinggi.

Para peneliti menjelaskan situasi tersebut mengacu para paradoks obesitas, istilah umum dalam ilmu kedokteran yang merujuk pada kondisi di mana seseorang dengan berat badan lebih tinggi dari rekomendasi standar mungkin menunjukkan risiko kematian lebih rendah terhadap penyakit kronis tertentu.

Penelitian tersebut merupakan penelitian pertama dari jenisnya yang menghubungkan lingkar pinggang dengan risiko kematian pada penderita diabetes.

Para ilmuwan telah lama membahas bahaya lemak viseral, yang antara lain dapat menyebabkan komplikasi serius pada penderita diabetes.

Hasil studi yang baru menunjukkan bahwa terlalu sedikit atau terlalu banyak lemak perut dapat menimbulkan masalah bagi pria maupun perempuan.

Baca juga:

Baca juga:

Penerjemah: Putri Hanifa
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025