Wall Street Naik Imbas Meredanya Kekhawatiran Perang Dagang
Wall Street naik pada Rabu (5/2) di tengah laporan keuangan yang kurang memuaskan, rilis data ekonomi yang bervariasi, dan kekhawatiran mengenai perang dagang global mulai mereda.
![Wall Street Naik Imbas Meredanya Kekhawatiran Perang Dagang](https://cdn1.katadata.co.id/media/images/thumb/2024/07/04/Bursa_efek_New_York_atau_Wall_Street-2024_07_04-06_28_28_d0aab0832069f53a4b061d9ef90e1d65_960x640_thumb.jpg)
Bursa saham Amerika Serikat, naik pada Rabu (5/2). Kenaikan ini terjadi di tengah laporan keuangan yang kurang memuaskan dan rilis data ekonomi yang bervariasi. Namun, kekhawatiran mengenai perang dagang global mulai mereda.
Meski tiga indeks utama AS ditutup naik, Nasdaq yang terdiri dari banyak saham teknologi tidak naik signifikan. Hal ini seiring dengan laporan keuangan Alphabet (GOOGL.O) yang mengecewakan, sehingga membuat investor ragu untuk investasi di perusahaan berbasis kecerdasan buatan atau AI.
Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 317,24 poin atau 0,71% ke level 44.873,28, S&P 500 (.SPX) naik 23,60 poin atau 0,39% ke level 6.061,48, dan Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 38,32 poin atau 0,19% ke 19.692,33.
CEO AXS Investments di New York,Greg Bassuk mengatakan, pasar yang bergerak berfluktuatif pada Rabu (5/2) mencerminkan kebingungan investor. Laporan keuangan perusahaan, data ekonomi, dan perang dagang mempengarui sikap investor.
“Ketiganya benar-benar membuat para investor tetap waspada,” ujar Bassuk dikutip Reuters, Kamis (6/2).
Data gaji swasta ADP yang baru dirilis mencatatkan kenaikan lebih tinggi dari perkiraan, tetapi hal ini diimbangi oleh perlambatan tak terduga di sektor jasa. Sementara lonjakan impor yang mencapai rekor tertinggi membuat defisit perdagangan AS semakin melebar.
Imbal hasil Treasury AS turun ke level terendah sejak pertengahan Desember setelah data sektor jasa yang mengecewakan, di tengah ketidakpastian yang masih membayangi akibat perang tarif. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun 8,5 basis poin menjadi 4,428% dari 4,513% pada Selasa. Sedangkan imbal hasil obligasi bertenor 30 tahun melemah 9,8 basis poin menjadi 4,6497% dari 4,748% di akhir perdagangan sebelumnya.