Wawancara Iko Uwais: Keresahan Sebelum Punya Rumah Produksi Sendiri
Iko Uwais mengungkapkan keresahannya sebagai aktor laga hingga akhirnya memutuskan untuk membuat rumah produksi Uwais Pictures.
TEMPO.CO, Jakarta - Aktor mendirikan rumah produksi Uwais Pictures yang resmi diluncurkan pada Selasa, 21 Januari 2025. Perusahaan yang dibangun bersama rekan-rekannya ini akan berfokus pada produksi film laga atau action, sesuai dengan latar belakang Iko Uwais.Iko Uwais dikenal atas kemampuan seni bela diri dan aktingnya. Sebagai bintang laga internasional, aktor 41 tahun ini sudah membintangi sederet film ternama, termasuk The Raid: Redemption, The Raid 2, The Night Comes for Us, Snake Eyes, Stuber, The Expendables, dan Star Wars: The Force Awakens.Bintang The Raid ini telah lama ingin memiliki rumah produksi sendiri, namun baru terealisasikan sekarang. Melalui , Iko Uwais ingin menciptakan film laga berkualitas dengan cerita yang segar, penuh aksi, sekaligus memperkenalkan budaya bela diri asal Indonesia, salah satunya pencak silat ke mata dunia.Uwais Pictures sudah menyelesaikan dua produksi film layar lebar perdananya dan direncanakan tayang pada 2025. Dua film itu adalah Ikatan Darah dan Timur. Ikatan Darah disutradarai oleh Sidharta Tata dengan Livi Ciananta dan Derby Romero sebagai pemeran utamanya. Film Timur menjadi debut penyutradaraan Iko Uwais, terinspirasi dari operasi pembebasan sandera Mapenduma yang yang terjadi di Indonesia pada 1996. Keduanya diproduseri oleh Ryan Santoso, dengan produser eksekutif Yentonius Jerriel Ho.Dalam Uwais Pictures, Iko Uwais menjabat sebagai Chairman. Uwais Pictures juga akan dikepalai oleh jajaran pimpinan, Ryan Santoso sebagai Chief Executive Producer, Yentonius Jerriel Ho sebagai Chairman dan Chief Executive Producer, serta Adamy Nurdin sebagai Chief Operating Officer.Tempo mendapat kesempatan untuk melakukan wawancara singkat dengan Iko Uwais setelah acara peluncuran Uwais Pictures di Plaza Senayan XXI, Jakarta Pusat. Aktor berdarah Betawi ini mengungkapkan keresahannya yang selama ini dirasakan sebagai aktor hingga pengorbanan yang dilakukan untuk mendirikan Uwais Pictures. Ia juga mengungkapkan kelanjutan kariernya di Hollywood.
Ada keresahan apa sampai akhirnya ingin membuat rumah
produksi sendiri?
Bisa dibilang geregetan, geregetan banget. Maksudnya dalam arti bagaimana sih caranya mengedukasikan bikin film action itu. Saya pelaku ya, bukan sutradara dan produser juga, dalam arti sebelum-sebelumnya. Karena saya pelaku dan pekerjaannya di dalam frame seperti apa dan pada saat hasilnya di frame itu sangat bertolak belakang dengan apa yang kami kerjakan di produksi.Jadi memang kenapa kami ngomong cita-cita dan keinginan, lumayan menggelitik di perut. Produksi yang kami bikin dan kami banyak pengalaman di luar dan di dalam (negeri), kayaknya bisa nih kami maksimalkan. Dari tim kreativitasnya, dari segi teknisnya untuk pengambilan gambar, dan produksi. Biasanya kan saya cuma terima bersih, panggilan syuting, panggilan kami kerja depan frame, selesai. Ternyata sekarang pada saat terjun secara langsung sebagai produser, mempunyai PH (production house atau rumah produksi), aktor, sutradara, ternyata kepala sama kaki akhirnya sama, diinjak-injak juga, lebih pusing tapi itu menyenangkan.
Sebenarnya kalau kerjaan, bekerja tanpa hambatan, tanpa
tantangan kayaknya sangat omong kosong ya. Dan itu yang saya
mau ambil, dalam arti saya sangat senang dengan
tantangan-tantangan yang berbeda, yang lumayan menantang,
enggak hanya adrenalin saja, tapi sebagai tantangan batin,
fisik, mental pun kayaknya di sini oke juga nih dari
semuanya.Jadi memang produksi spesial
action untuk di Uwais Pictures, saya pede. Karena dari
tim, support system saya di Uwais Team sudah ada.
Jujur untuk membuat film action itu pasti otomatis
kami akan menyeleksi mana yang lebih pantas untuk dipilih
sebagai action choreographer. Mau membuat film
action pasti ada fighting-nya dan seperti apa
membuat kemasannya.Saya sudah ada support
system saya sebagai Uwais Team, sebagai action
choreographer. Dan sekarang ada tim produksi, ada tim
DOP (Director of Photography) yang lumayan
bisa dibilang saya reunian. Sudah 14 tahun yang lalu saya bikin
film Rantau, The Raid sama Om Dim, saya sudah punya
support system-nya. Jadi sudah pede untuk bisa yuk
kita bangun. Dan sudah ada tim, ada Ryan sebagai manajer saya,
ada Aloy sebagai tim partner untuk produksi, tim partner untuk
sebuah rumah produksi, dan ada Amy juga dari tim manajemen.
Saya pikir buat apa lagi, sudah lengkap semua. Memang cita-cita
sudah beberapa tahun yang lalu, cuman balik lagi waktu yang
menentukan.
Apa yang dikorbankan untuk membuat rumah produksi sendiri?
Yang dikorbankan banyak banget. Satunya pasti tenaga,
energi, pikiran, mental, materi pasti. Pasti itu materi. Dan
saya pikir kalau kita mau terjun sudah basah enggak mungkin
basah sebelah kanan doang, tapi kita sudah basah semuanya.
Kecebur-kecebur semuanya sekalian, basah-basah
sekalian.Makanya kami yakin dengan ketulusan
teman-teman semua ikut meramaikan tim tongkrongan ini, jadi
istilahnya tidak dibawa beban. Kami bawa enjoy, dan kami bawa
saling percaya. Balik lagi, chemistry yang kami dapatkan ini
yang sangat langka, saya, Ryan, Aloy, Damy, kayaknya walaupun
kami baru kenal, tapi vibes itu sudah kita dapatkan yang sudah
lama banget dan kami pengen kolaborasi.
Apa target Uwais Pictures untuk satu tahun satu tahun ke depan?
Insyallah di tahun 2025 ini kami akan merilis dua film yaitu Ikatan Darah dan Timur. Sudah siap tayang, tinggal waktunya saja kami akan tentukan kapan. Tapi 2025 ini mungkin kami akan lebih terus memproduksi. Jadi mesinnya berjalan, rodanya pun berjalan.Dengan adanya Uwais Pictures, apakah karier Anda sebagai aktor akan dikurangi atau vakum sementara?Enggak dong. Kalau buat masalah karier segala macam tergantung jadwalnya. Alhamdulillah sudah ada beberapa tawaran proyek di Hollywood, ada dua sampai tiga proyek. Dan balik lagi keuntungan untuk kami Uwais Pictures, ada yang syuting di Indonesia, kami bisa handle itu. Kami bisa produksi untuk sebagai production-nya kami yang handle.Saya sebagai pemain utamanya, saya sebagai produsernya juga, dan saya sebagai koreografernya juga. Jadi bisa dibilang suatu keuntungan waktu yang tepat buat saya dan tim semua. Jadi berjalan bersamaan walaupun Hollywood produksi-produksi, dan berencana syuting di Indonesia, itu sebagai waktu yang tepat. Kesempatan yang sangat-sangat bagus.