Airlangga dan CEO EGA diskusikan realisasi kerja sama aluminium
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan CEO Emirate Global Aluminium (EGA) Abdulnasser Ibrahim Saif Bin ...
![Airlangga dan CEO EGA diskusikan realisasi kerja sama aluminium](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2025/02/13/publikasi_1739409111_67ad46d7ea8de.jpeg)
Jakarta (ANTARA) - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan CEO Emirate Global Aluminium (EGA) Abdulnasser Ibrahim Saif Bin Kalban di sela the World Government Summit 2025 guna membahas kelanjutan rencana kerja sama pengembangan produksi aluminium.
Kerja sama itu direncanakan melalui pengembangan smelter yang mengolah bauksit di Indonesia.
CEO Abdulnasser mengatakan perlu ada pembahasan lebih lanjut untuk memetakan proyek-proyek yang dapat dikerjasamakan.
"Indonesia adalah negara potensial di sektor aluminium, oleh karena itu perlu segera dilakukan feasibility study guna mengukur efisiensi produk aluminium Indonesia," ungkap Abdulnasser dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Pada kesempatan tersebut, Abdulnasser juga menyatakan EGA telah menyepakati kerja sama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) untuk memperluas smelter di utara Sumatera hingga 400.000 ton per tahun.
Namun, proyek kerja sama tersebut belum terealisasi karena faktor tingginya biaya listrik dan pasokan listrik rendah karbon, yang digunakan untuk memproduksi aluminium hijau.
CEO Abdulnasser juga menyampaikan bahwa EGA menggunakan solar panel sebagai sumber tenaga pengolahan aluminium dan berencana membangun pembangkit listrik bertenaga nuklir dengan kapasitas hingga 5 gigawatt (GW). Dengan kemampuan tersebut kerja sama dengan Indonesia dapat direalisasikan.
"Dengan kemampuan dan teknologi maju yang kami gunakan, dan potensi sumber daya alam yang dimiliki Indonesia akan menghasilkan alumina terbaik dalam jumlah yang besar," lanjut Abdulnasser.
Menanggapi hal tersebut, Airlangga mengungkapkan bakal berkoordinasi dengan Inalum untuk menindaklanjuti kerja sama yang sebelumnya sudah disepakati.
Selain itu, dirinya juga menyampaikan bahwa stakeholder terkait juga perlu dilibatkan untuk percepatan implementasi komitmen kerja sama.
"Kerja sama perlu dilakukan dengan pihak lain seperti PLN untuk mengembangkan tenaga listrik rendah karbon guna memenuhi pasokan listrik yang mencukupi untuk produksi aluminium," ujarnya.
Menko Airlangga menegaskan bahwa kerja sama ini harus memiliki dampak signifikan terhadap ekonomi Indonesia dan melibatkan sektor swasta di Indonesia.
"Perlu dipastikan bahwa kerja sama sektor aluminium ini memiliki dampak ekonomi yang besar terutama dalam penciptaan lapangan kerja,” lanjut dia.
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025