Aksi Demo Siswa di SMKN 2 Solo, Dipicu Sekolah Telat Finalisasi PPDS

Masalah PDSS di SMKN 2 Solo memicu aksi demonstrasi ratusan siswa,sekolah telat lakukan finalisasi PPDS.

Aksi Demo Siswa di SMKN 2 Solo, Dipicu Sekolah Telat Finalisasi PPDS

TRIBUNNEWS.COM - Ratusan siswa Kelas XII Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 , Jawa Tengah, menggelar aksi nstrasi di depan sekolah mereka, Senin (3/2/2025) siang.

Berikut adalah tiga fakta penting terkait aksi tersebut.

Gagal Selesaikan PDSS

Siswa menganggap pihak sekolah gagal memfasilitasi pendaftaran ke perguruan tinggi melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

Keterlambatan ini disebabkan oleh belum selesainya finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) yang seharusnya sudah selesai sebelum tenggat waktu 31 Januari 2025.

Dinas Pendidikan Turun Tangan

Menanggapi aksi nstrasi tersebut, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Jawa Tengah berusaha menyelesaikan masalah ini.

Pengawas Sekolah Cabdin Pendidikan Wilayah VII, Pangarso Yuliatmoko, menyatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah untuk mencari solusi.

"Ini usaha yang dilakukan, pertama kita harus berkomunikasi langsung kalau lewat ponsel dan sebagainya secara birokrasi memang sudah ditutup. Tetapi usaha tetap harus kita lakukan," ungkap Pangarso.

Ia menambahkan, jika komunikasi tidak bisa dilakukan secara birokrasi, mereka akan membawa masalah ini ke Jakarta dengan harapan mendapatkan layanan terbaik untuk siswa.

SNBT Sebagai Jalan Terakhir

Baca juga:

Pangarso menjelaskan jika upaya untuk menyelesaikan masalah PDSS gagal, siswa hanya memiliki opsi untuk mendaftar ke perguruan tinggi melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). 

"Mudah-mudahan ini berhasil. Jika tidak, seperti yang disampaikan sekolah, masih ada perguruan tinggi Islam Negeri bagi yang berminat."

"Kalau sampai plan A tadi gagal, kita tidak bisa ikut maka satu-satunya cara adalah SNBT," katanya.

Ia juga memperingatkan siswa SMK mungkin akan kesulitan bersaing dengan siswa SMA dalam SNBT, karena modul pembelajaran SMK lebih berfokus pada orientasi kerja.

Oleh karena itu, Pangarso berharap memberikan pendampingan belajar intensif selama 2,5 bulan kedepan menjelang UTBK SNBT.

Sementara itu, pihak sekolah, yang diwakili oleh Sugiyarso, berencana membawa dua siswa dan dua wali murid ke Jakarta untuk mendapatkan kuota bagi siswa kelas XII dalam mengikuti .

Pendaftaran 2025 akan dimulai pada Selasa (4/2/2025) dan merupakan jalur masuk perguruan tinggi negeri berdasarkan rapor dan prestasi akademik serta nonakademik siswa SMASMK sederajat.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).