Aksi Unik Polsek Simokerto Tekan Angka Curanmor, Sosialisasi Sambil Bagi Kunci Cakram

Aksi Unik Polsek Simokerto Tekan Angka Curanmor, Sosialisasi Sambil Bagi Kunci Cakram. ????Polsek Simokerto terus berupaya untuk menekan angka pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di wilayahnya. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Aksi Unik Polsek Simokerto Tekan Angka Curanmor, Sosialisasi Sambil Bagi Kunci Cakram

Surabaya (beritajatim.com) – Polsek Simokerto terus berupaya untuk menekan angka pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di wilayahnya. Selain menggiatkan anggotanya untuk melakukan patroli, Polsek Simokerto juga beberapa kali menggelar sosialisasi ke warga sambil membagikan kunci cakram atau kunci ganda.

Kapolsek Simokerto, Kompol Didik Tri Wahyudi mengatakan curanmor merupakan salah satu kejahatan yang menjadi perhatian oleh pihak kepolisian lantaran sangat meresahkan warga Kota Surabaya. Oleh sebab itu, ia merasa perlu upaya lebih dari sekedar sosialisasi dan patroli malam yang selama ini sudah berjalan.

“Sebelumnya, kami hanya memberikan himbauan kepada warga agar lebih waspada. Namun kini, kami turun langsung ke gang-gang kecil untuk mengecek motor yang diparkir sembarangan tanpa kunci stir dan kunci ganda. Lalu juga kami bagi-bagi kunci ganda bagi masyarakat yang mungkin malas beli karena dianggap tidak penting,” kata Didik, Selasa (11/02/2025).

Pembagian kunci ganda ini nantinya akan berlangsung bertahap di seluruh wilayah Simokerto. Namun, Didik lebih mendahulukan di pemukiman padat penduduk dan kos-kosan yang memang sering menjadi incaran para bandit curanmor. Dengan langkah ini, ia berharap masyarakat bisa waspada dan tidak memberi ruang menjadi korban kejahatan curanmor.

“Kami utamakan pemukiman padat penduduk seperti di Kapasan Dalam, Sidoyoso, lalu Tambakrejo dan beberapa wilayah. Karena biasanya warga itu memarkir sepeda motornya di luar,” imbuh Didik.

Langkah untuk sosialisasi ke masyarakat dengan membagikan kunci ganda ini dilakukan karena bandit curanmor tetap bisa merusak rumah kunci walaupun sudah dikunci stir. Beberapa kasus, bandit curanmor berhasil menggasak motor incarannya karena pemilik lupa mengunci stir bahkan kunci kontak masih tertancap.

“Kejahatan terjadi bukan hanya karena niat pelaku, tetapi juga karena adanya kesempatan. Berdasarkan pengakuan sejumlah pelaku curanmor yang telah ditangkap, mereka lebih memilih motor yang tidak dikunci ganda karena lebih cepat untuk dicuri dan dibawa kabur,” tuturnya.

Selain menggiatkan anggotanya untuk patroli, Didik juga menggandeng perangkat kampung untuk berperan aktif menjaga keamanan lingkungannya masing-masing. Misal, perangkat kampung bisa menutup portal saat jam malam. Lalu menggiatkan siskamling hingga pemasangan sejumlah CCTV di sudut-sudut kampung. Menurut Didik, memberantas kejahatan curanmor harus melibatkan warga.

“Kolaborasi antara kepolisian dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif. Dengan adanya sinergi antara kepolisian dan masyarakat, diharapkan angka kasus curanmor di Surabaya, khususnya di wilayah Simokerto, dapat terus ditekan,” pungkasnya. (ang/kun)