Alokasi pupuk subsidi 2025 petani di Madiun turun dari usulan

Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Jawa Timur mencatat jatah atau alokasi pupuk bersubsidi tahun 2025 untuk petani di wilayah setempat turun dari usulan kebutuhan yang diajukanKepala Bidang Prasarana dan Sarana ...

Alokasi pupuk subsidi 2025 petani di Madiun turun dari usulan

Kab Madiun (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Jawa Timur mencatat jatah atau alokasi pupuk bersubsidi tahun 2025 untuk petani di wilayah setempat turun dari usulan kebutuhan yang diajukanKepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian, Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Parna di Madiun, Kamis mengatakan sesuai data, alokasi pupuk subsidi jenis urea hanya mendapat 84 persen atau sejumlah 23.440 ton dari usulan pada rencana definitif kebutuhan kelompok tani (RDKK) sebanyak 27.877 ton."Sedangkan untuk jenis NPK dari usulan 26.558 ton hanya terealisasi 57 persen atau sejumlah 15.395 ton," ujarnya.Sementara untuk jenis NPK formula khusus seperti untuk kakao terealisasi 85,29 persen atau sebanyak 419 ton dari usulan RDKK sebesar 491 ton. Sedangkan realisasi terendah pada pupuk organik yakni hanya 30,9 persen atau sekitar 6.264 ton dari kebutuhan sebanyak 20.268 ton.Menurut Parna, sebenarnya untuk besaran alokasi pupuk subsidi tahun ini sama dengan tahun lalu. Hanya, luas pertanian bertambah sehingga penerimaan di petani menjadi berkurang."Selain luas lahan pertanian di RDKK bertambah di beberapa wilayah, tahun ini dari kelompok LMDH juga mengajukan kebutuhan pupuk subsidi, sehingga jumlah yang ada ini kami ratakan agar semua bisa mendapatkan pupuk subsidi," kata dia.Sedangkan lahan rencana tanam secara keseluruhan di Kabupaten Madiun untuk tahun 2025 mencapai 103.473 hektare. Ratusan hektare lahan itu mencakup penanaman untuk komoditas padi, jagung, dan kakao.Adapun untuk skema pendistribusian, lanjutnya, masih mengikuti mekanisme seperti tahun lalu. Yakni dari perusahaan pupuk ke distributor, lalu ke kios dan ditebus oleh petani sesuai jatah masing-masing.Dinas Pertanian juga terus melakukan sosialisasi ke petani agar para petani paham tentang jumlah alokasi pupuk subsidi yang diterima dan yang sudah diserap berapa.Dinas Pertanian juga bekerja sama dengan petugas di lapangan serta kelompok tani untuk terus mengawal pendistribusian pupuk subsidi tersebut."Meski sedikit, namun harapannya bisa tetap tepat sasaran dan diterima oleh petani yang benar-benar membutuhkan," katanya.