Bagaimana Nasib Tahanan Palestina yang Dideportasi ke Luar Negeri?

Bagaimana nasib tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel dan dideportasi ke luar negeri? Pejabat Hamas ungkap persebaran mereka di luar negeri.

Bagaimana Nasib Tahanan Palestina yang Dideportasi ke Luar Negeri?

TRIBUNNEWS.COM - Pejabat media di Kantor Syuhada dan Tahanan , Nahed Al-Fakhouri, mengungkap nasib tahanan yang baru-baru ini dibebaskan dari penjara pendudukan dan dideportasi ke luar wilayah sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata.

Nahed Al-Fakhouri saat ini berada di Kairo, Mesir, untuk menindaklanjuti berkas tahanan yang dideportasi.

“Ada 79 tahanan yang dibebaskan yang diputuskan untuk dideportasi telah tiba di Republik Arab Mesir sejauh ini, dan beberapa dari mereka akan menetap di wilayah Mesir, sedangkan jumlah akhirnya akan ditentukan berdasarkan kelompok yang akan dirilis di kemudian hari," kata Nahed Al-Fakhouri dalam wawancara dengan Al Jazeera yang diterbitkan pada Senin (3/2/2025) malam.

Ia menjelaskan pengaturan sedang dilakukan untuk menerima tahanan yang dibebaskan di negara lain.

Setidaknya, 15 dari mereka akan tiba di Republik Turki pada Selasa (4/2/2025) hari ini.

Sementara 15 lainnya akan tiba di Pakistan di lain waktu, setelah Turki dan Pakistan menyatakan kesiapan untuk menerima mereka.

Nahed Al-Fakhouri menegaskan masih menunggu posisi yang jelas dari negara-negara lain mengenai penerimaan sejumlah tahanan yang dibebaskan.

“Aljazair telah menyatakan persetujuan awal untuk menerima sejumlah tahanan dari faksi tertentu, sementara Tunisia telah menolak menerima satupun tahanan yang dibebaskan," katanya.

Tahanan dideportasi itu tiba di Mesir dalam dua gelombang yaitu gelombang pertama berjumlah 72 orang, gelombang kedua berjumlah 7 orang, dan sejumlah lagi akan tiba pada gelombang-gelombang berikutnya.

Pasukan pendudukan juga mendeportasi sejumlah tahanan lain dari Tepi Barat, selain satu tahanan Yordania, ke .

Sebelumnya, Israel dan Hamas mulai mengimplementasikan perjanjian gencatan senjata tahap pertama pada 19 Januari 2025 dan mulai melakukan pertukaran tahanan.

Baca juga:

Hamas akan membebaskan 33 tahanan dengan imbalan 1.700 tahanan selama pelaksanaan tahap pertama perjanjian gencatan senjata.

Sejauh ini, sejumlah tahanan yang dibebaskan oleh telah dideportasi dari wilayah , segera setelah mereka diserahkan kepada Palang Merah Internasional (ICRC).

Pada pertukaran tahanan kedua pada 25 Januari lalu, 70 dari 200 tahanan dideportasi ke Mesir.

Pada pertukaran ketiga pada 30 Januari 2025, 21 dari 110 tahanan dideportasi ke luar negeri.

Kemudian pada pertukaran keempat pada 1 Februari 2025, tujuh dari 183 tahanan juga dideportasi dari wilayah .

Sementara itu, telah membebaskan 13 dari 33 tahanan pada pertukaran tahanan pertama hingga keempat.

Dari jumlah tahanan yang akan dibebaskan, saat ini masih menahan 12 tahanan dan delapan jenazah tahanan yang tewas.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)