Bahlul Membuat Raja Menangis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada saat musim haji, Khalifah Harun al-Rasyid hendak berangkat ke Tanah Suci. Dari Baghdad, raja Daulah Bani Abbasiyah ini transit terlebih dahulu di Kufah. Setelah menginap beberapa...

Bahlul Membuat Raja Menangis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada saat musim haji, Khalifah hendak berangkat ke Tanah Suci. Dari Baghdad, raja Daulah Bani Abbasiyah ini transit terlebih dahulu di Kufah.

Setelah menginap beberapa malam, Harun al-Rasyid melanjutkan perjalanan. Pada saat keberangkatannya, banyak orang berkumpul di pinggir jalan. Mereka ingin menyaksikan iring-iringan sang khalifah.

Di antara kerumunan warga, terdapat seorang ahli zuhud yang ikut melihat rombongan Harun al-Rasyid. Penampilannya urakan. Bahkan, banyak warga Kufah menyebutnya Si Gila alias Bahlul. Anak-anak biasa mengejek dan melempar batu ke arahnya.

Ketika sang khalifah lewat di hadapannya, anak-anak tersebut lari. Namun, Bahlul tetap di tempatnya dan malah dengan lantang berteriak memanggil-manggil penguasa Bani Abbasiyah itu: "Hei Amirul Mukminin! Amirul Mukminin!"

Mendengar seruan itu, Harun ar-Rasyid menaikan tirai tenda kendaraannya. Raja Abbasiyah ini pun menyapa lelaki urakan itu, "Labbaik, apa yang engkau inginkan?"

Bahlul berkata, "Amirul Mukminin, ada seseorang yang menceritakan riwayat kepadaku bahwa dahulu Rasulullah SAW pergi berhaji dengan menunggangi seekor unta dan berpelana sederhana, tanpa perlu beliau menghalau orang-orang atau menyingkirkan mereka ke tepi jalan. Tidak ada yang berkata, 'Awas menepilah, Rasulullah akan lewat.' Ya Amirul Mukminin, lebih baik bagimu bila engkau juga berkendara dengan rendah hati."

Mendengar perkataan tersebut, Harun ar-Rasyid sontak menangis. Sesudah tenang, sang raja Abbasiyah berkata. "Nasihatilah aku lebih banyak, wahai hamba Allah! Semoga Allah memberkahimu."

Bahlul lantas mendendangkan syair:

"Benar, engkau adalah seorang raja. Semua orang tunduk dan patuh kepadamu. Bagaimana esok engkau akan dibaringkan di kubur sebagai rumahmu. Dan dari segala arah, orang-orang melempar debu ke tubuhmu."

Khalifah menangis keras setelah mendengarnya. Kemudian, ia berkata, "Nasihatilah aku lagi."

Bahlul berkata, "Ya Amirul Mukminin, Jika Allah mengaruniakan kemakmuran dan kehidupan kepada seseorang, lalu orang itu menggunakan hartanya di jalan Allah SWT, dan menghindarkan dirinya dari dosa, maka namanya akan dicatat dalam daftar orang-orang yang saleh."

Harun al-Rasyid berkata, "Engkau telah menasehatiku dengan baik. Engkau patut mendapat hadiah dariku."

Bahlul berkata, "Ambil lagi hadiah itu dan berikanlah kepada mereka yang telah membayar pajak kepadamu. Aku tidak menginginkan apa pun darimu."

Harun ar-Rasyid bertanya seandainya berutang kepada orang lain, maka ia akan membayarnya. Bahlul menjawab. "Wahai Amirul Mukminin utangku tidak dapat menyelesaikan utangmu."

Loading...