BCA Catatkan Laba Rp 54,8 Triliun Sepanjang 2024

Presiden Direktur Bank Central Asia Jahja Setiaatmadja mengatakan, penyaluran pembiayaan BCA ditopang kredit korporasi yang tumbuh 15, 7% yoy mencapai Rp 426, 8 triliun hingga akhir Desember 2024.

BCA Catatkan Laba Rp 54,8 Triliun Sepanjang 2024

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan laba bersih perusahaan dan entitas anak usahanya naik 12,7% mencapai Rp 54,8 triliun sepanjang tahun 2024. Pertumbuhan laba bersih ini seiring dengan pertumbuhan total kredit yang mencapai 13,8% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 922 triliun.

Presiden Direktur Bank Central Asia Jahja Setiaatmadja mengatakan, penyaluran pembiayaan BCA ditopang kredit korporasi yang tumbuh 15,7% yoy mencapai Rp 426,8 triliun hingga akhir Desember 2024.

Kredit komersial naik 8,9% yoy mencapai Rp 137,9 triliun sedangkan kredit usaha kecil dan menengah (UKM) tumbuh 14,8% mencapai Rp 123,8 triliun. Total portofolio kredit konsumer BCA naik 12,4% yoy menyentuh Rp 223,7 triliun, ditopang Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) yang meningkat 14,8% yoy mencapai Rp 65,3 triliun.

Sementara itu, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BCA naik sebesar 11,2% yoy menjadi Rp 135,5 triliun. Outstanding pinjaman
konsumer lain, yakni mayoritas kartu kredit, tumbuh 12,8% yoy menjadi Rp 22,9 triliun.

Manajemen BCA menyatakan pertumbuhan kredit BCA diikuti terjaganya kualitas pembiayaan perseroan dengan rasio loan at risk (LAR) yang membaik mencapai 5,3% pada tahun 2024, dibandingkan 6,9% pada 2023.

Pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BCA tumbuh 9,5% yoy menjadi Rp 82,3 triliun pada 2024. Pendapatan selain bunga naik 10,2% yoy menjadi Rp 25,2 triliun. BCA mencatatkan total pendapatan operasional sebesar Rp 107,4 triliun atau naik 9,7% yoy.

Biaya provisi BCA tercatat sebesar Rp 2 triliun. Rasio kredit bermasalah (NPL) BCA terjaga di angka 1,8% pada 2024. 

BCA Optimistis Memandang Perekonomian Domestik

"Kami melihat perekonomian domestik mampu bertumbuh, di tengah berbagai tantangan serta perubahan lanskap geopolitik global. BCA berkomitmen mendukung perekonomian nasional, dan hal ini kami wujudkan dalam penyelenggaraan berbagai acara strategis," kata Jahja, dalam konferensi pers, Kamis (23/1).

Di sisi pendanaan, dana giro dan tabungan (CASA) berkontribusi sekitar 82% dari total DPK, tumbuh 4,4% mencapai Rp 924 triliun. Dengan ekspansi ekosistem transaksi perbankan terus-menerus, baik melalui kanal online maupun offline, total frekuensi transaksi BCA menyentuh rekor tertinggi, naik 21% yoy mencapai 36 miliar.

Khusus untuk mobile banking dan internet banking, frekuensi transaksi mencapai 31,6 miliar, tumbuh 24% yoy. Jumlah rekening nasabah BCA per Desember 2024 mencapai lebih dari 41 juta, tumbuh 2 kali lipat dalam 5 tahun terakhir.